Home » Karawang » Gebang Karawang » Dianggap Lecehkan Umat Islam, Bupati Karawang Gelar Jumpres, Klarifikasi Lewat Sekda
Bupati Karawang, Cellica

Dianggap Lecehkan Umat Islam, Bupati Karawang Gelar Jumpres, Klarifikasi Lewat Sekda

KARAWANG – Dianggap menghina umat Muslim, atas pernyataan di media massa yang dilontarkan, Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana langsung klarifikasi melalui Sekda dan Kabag Humas Pemkab Karawang.

Wartawan, tokoh agama dan sejulah elemen dikumpulkan dalam sebuah jumpa pers, Jumat (18/3/2016). Dalam kesempata itu, Sekda Karawang, Teddy Rusfendi mewakili Cellica mengatakan kalau pernyataan orang nomor satu di Pemkab Karawang itu tidak ada maksud buat menghina apalagi melecehkan umat Muslim.

Pernyataan Cellica yang ditulis media massa, kata Teddy, itu tidak lengkap. Sehingga memunculkan persepsi negatif, seolah Cellica melakukan penghinaan, terkait umat Muslim yang rajin beribadah dan berilmu (keagamaan) tinggi identik dengan teroris.

“Para teroris memiliki pemahaman lebih dan rajin ibadah sehingga pikirannya jadi konslet” itulah penggalan pernyataan Cellica yang ditulis media massa.

“Bahwa kalimat pemberitaan di media cetak dan medsos tidak lengkap kalimatnya,” ujar Teddy, dalam jumpa pers, sembari melakukan pemutaran ulang video pernyataan Cellica, yang dihadiri oleh MUI, FKUB, dan Kemenag.

Kata Teddy, perlu disampaikan bahwa ada pernyataan yang tidak lengkap yang diberitakan oleh media cetak maupun media sosial sehingga menjadi buah bibir di masyarakat terkait statement Cellica tentang orang yang memiliki ilmu yang lebih yang rajin ibadah menjurus ke teroris.

“Inti dari pernyataan bupati tidak bermaksud menyudutkan orang yang rajin ibadah sebagai teroris, perlu saya sampaikan ada kata yang tidak lengkap yang di tulis oleh media sehingga menjadi polemik,” tegasnya.

Maka dari itu lanjutnya kami kumpulkan disini tokoh agama, pers agar tidak terjadi polemik terkait pernyataan bupati sehingga perlu di luruskan.

“Tolong di luruskan oleh media bahwa pernyataan ibu bupati (Cellica) tidak menyudutkan orang yang rajin beribah,” ujarnya.

Disampaikan juga oleh ketua MUI Karawang H. Tajudin Nur, bahwa ada kekeliruan ada kalimat yang tertinggal di tulis di media sehingga menjadi polemik.

“Karena ada kalimat yang tertinggal sehingga menjurus ke teroris pernyataan bupati tentang orang yang rajin beribah,” terangnya.

Dijelaskan juga di tempat yang sama ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Dr. H. E Tajudin Noor, stetmen bupati itu adalah kekhawatiran seorang pimpinan jangan sampai daerahnya ada teroris yang bisa berakar, kita harus bisa memahami apa yang di rasakan bupati kita bukannya stemennya itu menyudutkan orang yang rajin beribah.

“Beliau (Cellica) sangat bersemangat menjaga karawang dari teroris sehingga ada kekhawatirannya agar karawang tidak terkontaminasi dengan teroris,” terangnya.

Inilah kalimat sambutan Cellica Nurachadiana Bupati Karawang pada saat peluncuran buku pedoman anti terorisme dan radikalisme agama oleh Polres Karawang, Selasa 15 Maret 2016 di Hotel Grand Karawang Indah.

Dengan putusan terorisme bayangkan misalnya ketika kita orang orang berkata teroris teroris itu adalah orang orang yang tidak tahu apa apa, justru orang orang yang memiliki ilmu yang lebih, yang mungkin saking lebihnya sehingga konslet pak….(jeda tertawa dari para pendengar) betul gak?? (Sahut pendengar betul…!).

Pemahaman yang lebih dari kita mungkin? Ibadahnya lebih dari kita mungkin? Tetapi saya mengartikan…..apa islam itu, jihad yang sesungguhnya….

Bayangkan ketika ini sudah tumbuh mengakar sampai keakar kita, bukan tidak mungkin anak anak kita tidak keracunan ketika pemahaman agama yang di berikan orang tuanya, oleh gurunya, tentu ini akan berdampak luas terhadap situasi keamanan dan kondusifitas negara republik indonesia yang lita cintai sehingga beberapa waktu yang lalu saya bangga sama bapak kapolres disaat saya di Swiss Bell beliau memohon maaf atas keterlambatannya, teh mohon maaf saya terlambat karena saya harus nagajak anak saya untuk sholat berjamaah di masjid agung, di pulangkan, lalu datang kesisni ( sambil disambut dengan tepuk tangan oleh hadirin) ini bukan dunia pak…tetapi harus tau semuanya bahwa pendidikan dasar agama yang terpenting adamah keluarga dan ini menjadi contoh bagi saya pribadi. (plz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*