JAKARTA – Partai NasDem akan memecat siapapun kadernya yang meminta mahar kepada calon kepala daerah. Pernyataan ini disampaikan terkait pelaksanaan Pilkada serentak yang akan digelar pada 2017 mendatang.
“Kami tak akan segan untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang melakukan politik uang, pengutipan ataupun meminta mahar kepada calon kepala daerah,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Enggartiasto Lukita, di Kantor DPP NasDem, Senin (7/3/2016).
Dikatakan dia, satu hal yang sulit dihindari dalam acara pemilihan raya di Indonesia adalah politik uang yang semakin marak. “Kami akan bertindak tegas,” lanjutnya.
Mulai hari ini, kata dia, NasDem membuka pendaftaran bakal calon baik gubernur, bupati, dan walikota di setiap daerah yang akan menghelat Pilkada serentak 2017, melalui pengurus DPD NasDem di masing-masing wilayah. Sedangkan pemilihan dan penetapan bakal calon akan ditentukan antara 16 hingga 31 Mei 2016 mendatang.
“Kami tetap menyatakan ini sebagai politik tanpa mahar. Tidak boleh ada kutipan dari seluruh tingkatan yang dilakukan kader partai. Proses ini tidak dikutip biaya untuk mereka bertemu dengan kami juga tidak ada biaya. Tidak ada satu sen pun kami akan mengutip,” ucapnya.
Untuk menangani proses penjaringan, jelas dia, NasDem membentuk tim 7. Tim tersebut terdiri dari dirinya (Enggartiasto) sebagai Ketua, Janet Sudjunadi sebagai wakil ketua, serta anggota Lestari Murdjati, Willy Aditya, Taufik Basarih, Martin Manurung dan Victor Laiskodat.
“Kita menuntut pemerintahan bersih, tidak ada korupsi dan segala hal. Tapi itu hanya retorika jika kita tidak melakukan langkah yang menunjang untuk itu. Bakal calon yang kami pilih adalah yang mempunyai kemampuan, integritas, dan dikehendaki oleh rakyat atau elektabilitasnya tinggi,” katanya. (bay)