BEKASI – Kandidat Bakal Calon (Balon) Bupati Bekasi dari PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi diwajibkan patungan untuk membiayai survey yang bakal dilakukan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat.
“Biaya surveynya berapa, calon ada berapa. Nah, kalau biaya survey itu Rp100 juta dan calon ada 10, maka masing-masing calon akan patungan untuk biaya survey tersebut,” ujar Bendahara DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat, Waras Wasisto di Bekasi, usai reses pertama di 2016 di aula RW 20, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Minggu (06/03) malam.
Lanjut Waras, mekanisme patungan merupakan wujud dari budaya gotong royong yang merupakan ruh partai sekaligus mengukur sejauh mana tingkat keseriusan kandidat.
“Kalau yang serius nyalon, maka akan keluar uang untuk survey. Kalau untuk biaya survey aja gak mau keluar, mending gak usah nyalon,” tegasnya usai reses didampingi Ketua PAC PDIP Bekasi Timur, Taufik Hidayat.
Survey sendiri, kata Waras, akan dilakukan setelah DPD rampung melakukan verifikasi berkas masing-masing kandidat. “Kamis atau Jum’at ini verifikasi berkas. Selesai itu kami akan melakukan survey,” imbuhnya.
Dari survey nanti, lanjut Waras, nama-nama yang ada akan dikerucutkan, mengacu pada hasil survey. “Kita akan kirim ke DPP partai, nama-nama yang hasil surveinya bagus. Nanti DPP yang bakal menentukan,” tambahnya.
Selain itu, proses penjaringan sampai saat ini masih pada tahap sosialisasi aturan partai terhadap peserta penjaringan. “Ada 3 daerah yang akan melaksanakan Pilkada, salah satunya Kabupaten Bekasi. Nah, tadi para balon dipanggil ke DPD untuk menerima sosialisasi SK partai berkenaan dengan penjaringan,” pungkasnya.
Di samping itu, total balon Bupati dari PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi berjumlah 11 orang. 10 orang mendaftar melalui penjaringan di DPC dan 1 nama dijaring melalui Pimpinan Anak Cabang (PAC). (fjr)