KOTA CIREBON – Seorang remaja berpenampilan preman, dengan tato di sekujur tubuhnya, menangis dan meronta-ronta saat digelandang anggota Satpol PP Kota Cirebon di Jalan By Pass Brigjen Darsono, Kota Cirebon, Sabtu (20/2/2016) pagi. Remaja yang ditengarai merupakan anak jalanan itu, digaruk anggota Satpol PP Kota Cirebon, dalam sebuah operasi “pembersihan” kota.
“Jangan pak, saya anak baik-baik. Saya bukan anak jalanan, bukan anggota geng motor. Saya lagi main aja, tuh rumah saya dekat,” ujar remaja berwajah garang dan bertato itu, memohon kepada anggota Satpol PP Kota Cirebon, saat dimasukan ke dalam mobil Dalmas.
Tentu saja, anggota Satpol PP tidak lantas percaya. Remaja itupun kemudian disuruh buka bajunya dan memperlihatkan tubuhnya yang dipenuhi tato. “Anak rumahan kok bertato dan berada di lampu merah. Udah diem kamu! Ikut ke Mako!,” timpal seorang anggota Satpol PP.
Mendengar itu, remaja garang dan bertato itupun nangis, merengek-renget seperti balita yang gak diberi susu ama ibunya. “Nangis lagi, kamu gak malu ama tato ya,” seloroh anggota Satpol PP lainnya.
Bersama remaja garang bertato itu, anggota Satpol PP Kota Cirebon juga meringkus beberapa pengemis yang juga kedapatan tengah beroperasi di seputaran Jalan By Pass Brigjen Darsono.
“Operasi ini digelar untuk membersihkan kawasan perkotaan Cirebon dari keberadaan gepeng, anak jalanan, pengamen dan preman. Kita akan menyisir semua titik di wilayah perkotaan ini,” ujar Kabid Trantib Satpol PP Kota Cirebon, Enjat Sudrajat.
Pemkot Cirebon rupanya tengah giat “bersih-bersih” wilayahnya dari keberadaan gepeng (gelandangan dan pengemis), anak jalanan, pengamen serta preman. Pagi tadi, Sabtu (20/2/2016), sejumlah personilnya sudah tampak dengan menggunakan mobil Dalmas di Jalan By Pass Brigjen Darsono.
“Kegiatan ini dilakukan, intinya untuk menegakkan Perda Nomor 9 tahun 2003 tentang Ketertiban Umum,” katanya. (bay)