KARAWANG – Hari pertama kerja, Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Cellica Nurrachdiana-Ahmad Zamakhsyari didemo mahasiswa, Kamis (18/2/2016). Kelompok yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Karawang ini menolak wacana mengalihfungsikan Rumah Dinas Bupati (RDB) menjadi taman budaya.
Dalam aksinya, mahasiswa menyatakan menolak keras pengalihfungsian RDB dengan alasan apapun. Apalagi menurutnya, alasan Bupati Karawang tidak ingin menempati fasilitas negara tersebut hanya takut dengan mistis.
“Kalau mau ingin melestarikan budaya ya di kampung budaya. Kan memang itu sudah tempatnya. Jangan takut sama mitos. Lantas pelestarian budaya dijadikan alasan. Tidak elegan itu,” ujar koordinator aksi, Ito Takawada.
Dikatakan dia, alasan mistik yang dilontarkan Cellica sangat tidak logis. Terlebih, dia merupakan seorang dokter. “Kalau percaya siluman ular bisa bikin jabatan Bupati tidak bisa bertahan lama itu kan aneh,” lanjut Ito.
Para mahasiswa mencurigai anggaran dari wacana akan dialihfungsikannya RDB. Terlebih, Pemkab Karawang harus membangun satu rumah dinas baru jika wacana alih fungsi RDB disetujui.
“Kalau Cellica tidak mau menempati Rumah Dinas, maka dia akan tinggal di rumah dinas Wakil Bupati. Kemudian Wakil Bupati akan menempati rumah dinas sekda. Jadi sekda pun harus dibuatkan rumah dinas baru. Kami curiga pasti ada apa-apanya karena anggarannya pasti miliaran,” tambahnya. (bay)