BEKASI – Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Bekasi Ahmad Tetuqo Taqiyuddin mengatakan, Bekasi perlu pemimpin seorang kyai bukan lagi sekelas ustad. Hal itu berangkat dari kondisional di Bekasi yang masih menjadi salah satu tujuan para kaum urban dari berbagai pelosok nusantara.
“Tidak hanya cakupan nasional, para pendatang yang mencoba mengadu nasib bahkan juga datang dari luar negeri. Nah, disinilah peran pemimpin yang berasal dari kaum kyai dibutuhkan masyarakat untuk menjaga arus budaya yang tidak berbasis pada kearifan lokal Bekasi,” terang pria yang akrab disapa Atet itu.
Ditemui disela-sela kegiatan rutin Ansor, khataman Al-Quran, Sabtu (13/02) Atet yang didampingi salah satu kyai asli Bekasi, KH. Mahmudin mengungkapkan, jika pada hajat Pilkada Bekasi 2017 mendatang, para kaum Nahdiyin siap untuk mengusung calonnya sendiri.
“Sebagai alternatif untuk masyarakat. Bisa jadi kita usung untuk Bupati atau wakilnya, tergantung situasinya nanti,” lanjutnya.
Mahmudin sendiri mengaku siap jika memang para santri maupun masyarakat menginginkan dirinya maju menjadi calon bupati.
“Secara pribadi saya belum ada gambaran ataupun niatan, namun jika memang itu menjadi kehendak para sahabat dan saudara-saudara, ya apa boleh buat, kita ucapkan bismillah dan memulai dengan niatan yang tulus untuk mengabdi bagi kemaslahatan umat,” terangnya. (TLE)