Home » Bandung » KBU Longsor Lagi, Akibat Pembangunan Pemukiman Elit yang Membabibuta?

KBU Longsor Lagi, Akibat Pembangunan Pemukiman Elit yang Membabibuta?

BANDUNG – Kabupaten Bandung kini semakin sering dilanda longsor. Informasi terbaru yang diterima redaksi Jabar Publisher dari salah seorang anggota DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya, Selasa (9/2), bencana longsor terjadi Kawasan Bandung Utara (KBU) tepatnya di RW 07 Kel Cibeunying, Kec Cimenyan, Kab Bandung, Senin 8 Februari 2016. Ia pun langsung turun ke lokasi untuk memeriksa langsung kondisinya.

Anggota DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya menunjukan salah satu lokasi/titik longsor di Cimenyan.

Anggota DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya menunjukan salah satu lokasi/titik longsor di Kelurahan Cibeunying Kec Cimenyan.

Diketahui, akibat bencana itu sebanyak 22 jiwa harus diungsikan dan 1 orang mengalami cedera luka kepala. Kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah. “Apakah ini efek pembangunan hotel dan cluster yang tak terkendali di pemukiman elit Dago Resort yang tepat di atas lokasi? Mari kita cek ke lapangan. Semoga ini musibah terakhir di KBU,” ungkap Politisi PKS yang cukup concern di bidang infrastruktur ini.

Masih segar di ingatan kita, sebuah benteng rumah di kawasan perumahan mewah di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, 15 Desember 2015 lalu juga ambruk. Dalam kejadian itu, 4 penghuni rumah mengalami luka serius dan 1 orang meninggal akibat terjepit reruntuhan tembok beton.

Rumah mewah tersebut milik Wan Abdul Ajis (59) yang berlokasi di Jalan Ros Garden Nomor 1 Kompleks Spring Hill Resort Dago Pakar, Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan. Dibenarkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan Sobandi, korban meninggal akibat terjepit reruntuhan bangunan setelah longsor yang merobohkan bangunan terjadi.

Longsor di kawasan tersebut juga sempat menelan korban jiwa, akhir 2015 lalu.

Longsor di kawasan tersebut juga sempat menelan korban jiwa, akhir 2015 lalu.

Dikatakan Tata, berdasarkan laporan yang disampaikan kepada pihaknya, kejadian itu terjadi akibat struktur tanah di area bangunan tersebut labil. Meski pada saat kejadian hujan yang turun tidak terlalu deras, namun hal itu pun menyebabkan bangunan pun mudah roboh. “Tanahnya labil, sehingga meski hujan tidak terlalu deras struktur bangunan pun menjadi tidak seimbang dan langsung ambruk,” ungkap dia. (jay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*