Home » Cirebon » Cirebon “Digoyang” Difteri, Kadinkes: Daerah Rawan di Argasunya

Cirebon “Digoyang” Difteri, Kadinkes: Daerah Rawan di Argasunya

KOTA CIREBON – Wabah Difteri begitu cepat menjalar dan menjangkiti warga Kota Cirebon. Salah satu daerah yang dianggap rawan penyakit tersebut, berada di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harimurti. Untuk diketahui, beberapa hari ini RSUD Gunungjati Kota Cirebon terus kedatangan pasien Difteri. Dari puluhan pasien yang menjalani perawatan, diantaranya ada yang menjalani proses isolasi dan 4 orang meninggal dunia.

Kadinkes Kota Cirebon

Kadinkes Kota Cirebon

“Untuk warga Kota Cirebon sendiri, daerah yang dianggap rawan Difteri ada di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harimurti. Upaya kita, terus melakukan pengawasan dan sosialisasi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edi Sugiarto, Selasa (9/2/2016).

Dijelaskan Edi, salah satu penyebab masyarakat di kawasan tersebut terjangkit difteri karena kurangnya imunisasi. Di Argasunya, kata dia, kebanyakan dari masyarakatnya enggan diimunisasi. “Jik ada dokter yang mau memberi imunisasi mereka pada kabur,” lanjutnya.

Padahal, sambung dia, program imunisasi bisa memproteksi 99 persen terjangkitnya penyakit difteri. Namun demikian, pihak Dinas Kesehatan gencar melakukan sosialisasi terhadap warga mengenai pentingnya imunisasi untuk mencegah terjangkitnya difteri. Salah satu langkah yang dilakukan, adalah dengan pengamatan Epidiomologis secara rutin dan berjenjang. “Kepala Puskesmas juga sekarang semakin aktif melakukan pendekatan kepada warga,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, wabah Difteri hebat menyerang Cirebon. Tercatat, saat ini ada 17 orang terinveksi yang dirawat di RSUD Gunungjati, 4 orang lainnya meninggal dunia. Terakhir, korban meninggal dunia yang dirawat di RSUD Gunung Jati bernama Burhanudin (15), asal Blok Loji, Desa/Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Sabtu (6/2/2016) pagi.

BACA: Cirebon Diserang Difteri, 17 Orang Terbaring di RSUD, 4 Meninggal Dunia

Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon drg Heru Purwanto MARS mengatakan, berdasarkan data yang ada di RSUD Guning Jati, jumlah pasien difteri terus bertambah. Dan penambahannya itu, terjadi sangat signifikan. Dari semula yang hanya 8 orang anak usia di bawah 14 tahun kini bertambah menjadi 17 orang terinveksi. Dari jumlah itu, 4 orang diantaranya meninggal dunia. (bay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*