CIREBON – Heboh di media sosial (Medsos) “Cirebon Kota Tilang” dengan berbagai keluhan dan meme yang menggambarkan Polantas di Cirebon seenaknya melakukan operasi dan tilang, ini jawaban Kapolres Cirebon, AKBP Sugeng Haryanto. “Kami menjamin, di wilayah Polres Cirebon/Kabupaten Cirebon tidak ada hal seperti itu. Begitupun anggota yang seperti itu”.
Dikatakan dia, untuk memastikan hal itu dan mengecek langsung terkait keluhan dan meme di medsos, rencananya Kapolda Jabar akan turun langsung ke Cirebon, besok, Kamis (4/2/2016). “Seandainya anggota kami terlibat di dalamnya akan kita tegur. Prinsip, harkamtibmas tetep kita lakukan. Bagi pelanggar yang melanggar kita lakukan tilang. Masyarakat juga harus bersikap dewasa, jangan beri kesempatan juga kepada anggota yang nakal. Kita akan tindak kalau ada pelanggaran anggota,” katanya, Rabu (3/2/2016).
Sekedar mengulas, beberapa hari lalu ramai di medsos terkait keluhan warga yang kerap ditilang oleh polantas di Cirebon yang menggelar operasi. Dalam setiap gelar operasi itu, warga
Kinerja kepolisian di Cirebon Jawa Barat menuai kritik. Netizen ramai mengunggah meme Cirebon Kota Tilang di media sosial.
Netizen menyebut polisi Cirebon punya seribu cara untuk menilang pengendara. Bahkan ada yang mengunggah meme yang memuat Tarif Tilang Cirebon cukup fantastis.
Meme ini bermunculan lantaran banyak kasus tilang yang dinilai tidak masuk akal. Seorang pengendara sepeda motor mengaku kena tilang polisi sebesar Rp200 ribu hanya alasan sepele.
“Semoga dosa saya dimakan oknum ini lewat duit 200 ribu, gara-gara tutup pentil,” tulis akun Aditia Zulkarnain Ahmadi di laman Facebook.
Menanggapi hal ini, Kepala Polres Cirebon AKBP Sugeng Heriyanto mengaku sudah mengingatkan ke jajarannya untuk melakukan tindakan pelanggaran aturan lalu lintas sesuai dengan prosedur tetap. Menurut dia, razia kelengkapan kendaraan bermotor dan penindakan terhadap pelanggar aturan lalu lintas ini guna meminimalkan angka kriminalitas.
“Kalau mau melakukan razia, ya harus dilengkapi dengan papan pemberitahuan dan surat perintah,” kata AKBP Sugeng Heriyanto, di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (2/2/2016).
Meski demikian, Sugeng mengaku akan menampung dan mengevaluasi kritikan ini. “Saya tidak antikritik. Apa yang disampaikan oleh para netizen merupakan masukan untuk kami agar bisa menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Kamu pernah terkena tilang polisi? Duh, momen itu tentu saja menjadi hal paling menyebalkan bagi setiap pengguna jalan raya. Benar nggak? Apalagi jika tilang tersebut ternyata merupakan modus oknum polisi tak benar untuk meraup uang rakyat dengan halus.
Tak jarang pengendara yang merasa tak berkutik saat polisi menghentikan pengendara, lalu menilangnya dengan tuduhan pelanggaran yang tak jarang dibuat-buat.
Akun Adri Yusuf misalnya, ia mengatakan betapa buruknya polisi lalu lintas yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Bahkan Yusuf menyebut Kota Cirebon dengan kata ‘Planet Cirebon.’ Postingannya yang ramai dibagikan pengguna media sosial. Yusuf menuturkan sederet kasus tilang tak biasa untuk mendukung pendapatnya mengatakan Cirebon ‘kota tilang’.
“Upsidep-down OEM orisinil bawaan motor dibilang modifan shock dibalik dan engga safety dan ditilang, tengok kiri-kanan di lampu merah dibilang engga fokus lalu ditilang. Bawa keyboard dan beberapa musical instrument kecil di dalam mobil pribadi pun kena tilang, dibilang bukan mobil angkut barang. Ada lagi, menaruh tas di antara kaki pada motor matic pun ditilang, serta pasal-pasal special lainnya teruntuk special plat kendaraan Non E (plat nomor selain cirebon),” tulis Adri.
Beberapa netizen asal Cirebon yang mengomentari postingan tersebut membenarkan, bahkan tak jarang dari mereka merasa malu dengan aksi oknum polisi di Cirebon.
“Tapi emang begitu saya juga orang pribuminya merasa malu,” ujar akun Danang mengomentari.
“Pokoknya hati-hati klo pakai plat luar Kota Cirebon hehehehe,” imbuh akun Mohamad Ibrahim. (gfr)