CIREBON – Belum lama menjabat sebagai Lurah Kemantren, Ike Sri Agustina langsung akrab dengan warganya. Sejumlah kegiatan langsung ia gelar termasuk sapa ibu hamil (bumil). Kegiatan sapa ibu hamil ini, merupakan salah satu upaya dalam menekan resiko angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Cirebon khususnya di Kelurahan Kemantren. “Ya kita punya sejumlah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Salah satunya ya sapa ibu hamil,” kata Ike.
Dalam kegiatan tersebut, sedikitnya ada dua ibu hamil yang didatangi aparat kelurahan termasuk bidan desa. Kedua ibu hamil ini mengalami persoalan, karena meski memasuki usia kehamilan tujuh bulan namun berat badan serta calon bayi ini masih dibawah satu kilo. Jelas ini mengkhawatirkan, oleh karena itu untuk menghindari hal-hal buruk, pihak kelurahan dan bidan desa mengambil langkah antisipasi. “Kedua ibu hamil ini butuh pengawasan khusus, supaya janin dan ibunya sehat. Maka dari itu, kita terus dorong untuk melakukan pemeriksaan,” ucapnya.
Adanya temuan seperti itu, lanjut Ike, bukan karena ketidaktahuan bidan desa ataupun aparat kelurahan. Namun lebih kepada kebiasaan masyarakat itu sendiri. Mengingat bidan desa, lanjut Ike kerap memberikan sosialisasi ataupun mengajak ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungannya. Serta mendorong untuk rutin minum susu dan makanan yang mengandung gizi serta protein.
“Nah ternyata salah satu ibu ini kendalanya tidak suka minum susu. Katanya sejak kecil tidak suka, jadi selama mengandung tidak pernah minum susu. Hal ini justru berpengaruh pada janinnya. Pada saat itu kita paksa minum susu, dan ternyata responnya baik,” jelasnya. (gfr).