PURWAKARTA – Kepincut tukang sapi dari Autralia, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi berencana akan mengimpor sapi bunting dan “anakan” dari Negara Kanguru itu. Selanjutnya, sapi bunting dan “anakan” tersebut akan dikembangkan oleh warganya, sehingga bisa berkembangbiak dan mendatangkan keuntungan, terlebih di saat kelangkaan daging sapi melanda seperti saat ini. Pemkab Purwakarta pun menyiapkan anggaran sebesar Rp15 miliar dari APBD 2016.
“Ini cara efektif untuk mengantisipasi kelangkaan dan tingginya harga daging sapi di pasaran. Pemkab Purwakarta, bekerja sama dengan Australia dalam bidang pengembangan ternak sapi. Kita impor tapi bukan bentuk untuk dipotong tapi untuk dibibitkan, sapi yang kita datangkan dari Australia adalah sapi bunting dan anakan. Saya nilai dengan cara ini akan lebih efektif dari pada harus membeli secara terus menerus dengan impor dagingnya,” ujar Dedi, saat melakukan kesepakatan kerja sama dengan peternak sapi dari Autralia, di Bale Nagri Pemerintah Daerah Purwakarta, Rabu (27/1).
Dikatakan Dedi, kerja sama antara Purwakarta dan petani Australia akan bergerak di bidang pengembangan bibit sapi. Karena langkah itu dinilai lebih efektif dari pada hanya melakukan impor daging yang selama ini dilakukan pemerintah Indonesia. Selain itu, kerja sama juga akan berlanjut hingga tata cara pemeliharaan.
“Kita juga akan bentuk sentra pengembangan sapi, selain itu anak-anak juga minimal usia SMP dan SMA akan kita didik untuk beternak, sehingga ke depannya anak-anak mempunyai keahlian dalam bidang ternak, sebagaimana sudah saya terapkan dalam sistem pendidikan berkarakter,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan, untuk pusat lokasi pengembangan bibit difokuskan di wilayah kecamatan Sukasari Purwakarta. Karena kondisi geografis wilayah itu mirip dengan daerah peternakan di Australia.
Di tempat yang sama, perwakilan peternak sapi dari Australia, Albert Cordon, mengatakan, dirinya datang ke Purwakarta setelah sebelumnya membaca dari salah satu media bahwa Purwakarta ingin kembangkan peternakan sapi.
Albert menambahkan bahwa selain kerja sama dalam bibit sapi, dirinya juga akan memberikan penyuluhan kepada para peternak sapi dalam proses pemeliharaannya. “Di Australia sapi dikembangkan dengan baik, dari kandangnya yang harus nyaman dan bersih dan itu berpengaruh dalam pertumbuhan sapi, sehingga kita akan kirimkan para penyuluh untuk memberikan arahan terhadap peternak dalam mengembangkan sapi tersebut,” katanya. (bay)