Home » Artikel » Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang dalam Meraih Cita-cita

Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang dalam Meraih Cita-cita

KETERBATASAN fisik tak menjadi penghalang bagi seseorang untuk maju dan berkembang, selama Ia memiliki tekad kuat dalam mengisi hidupnya. Cobaan hidup berupa keterbatasan fisik inilah, yang justru dijadikan motivasi bagi Arbiansyah untuk meraih cita-citanya.

Abi Kebel, begitulah teman-temannya di SMAN 1 Babakan memberi julukan padanya. Keterbatasan fisiknya adalah Ia hanya memiliki 1 jari, yaitu ibu jari pada tangan kanannya. Namun adanya kekurngan tersebut tak membuat Ia merasa minder dengan teman-temannya. Ia tetap bersikap normal layaknya remaja lain pada umumnya.

Bahkan kekurangan yang dimilikinya Ia jadikan sebuah kelebihan. Ia memiliki banyak teman karena mudah dikenal. Selain itu Ia juga aktif di bidang olahraga juga organisasi lainnya. Meski tak seleluasa teman-temannya dalam melakukan gerak motorik, namun Abi mampu bermain volly dan mengikuti organisasi Pecinta Alam. Bahkan di organisasi yang diikutinya, Abi sempat menuai prestasi yakni meraih “Juara 2 Lomba Lintas Alam Tingkat Nasional”, semasa SMA dulu.

Abi Kebel kini telah lulus dari bangku SMA dan sedang menempuh studi di Fakultas Hukum, Universitas Singaperbangsa Karawang. Teman-temannya pun merespon dia dengan baik. Dalam arti, bergaul dengannya sama saja bergaul dengan teman lainnya yang memiliki anggota tubuh sempurna.

Berangkat dari situlah Abi menjadi sosok yang percaya diri dan tidak minderan. Support teman-temannya seolah memberi dorongan mental untuk bangkit dan tak pernah merasa terpuruk.

Dalam pergaulan di sekolah maupun sehari-hari Ia dikenal baik, sopan dalam bicara dan menghormati guru. Setiap harinya Abi Kebel membantu orang tuanya berjualan ikan keliling Desa. Semangat belajarpun terpacu karena Ia ingin ‘memecahkan rekor’ di keluarganya meraih gelar sarjana. “Di keluarga saya belum ada yang merintis sampai sarjana.

Jadi saya bertekad untuk meraih gelar itu,” ujarnya. Abi Kebel memang tengah serius menyelesaikan studinya, namun Ia tak bersikap egois. Ia pun kini memikirkan cara bagaimana agar adik-adiknya kelak bisa melanjutkan studi ke Universitas dan meraih gelar yang sama. “Saya juga ingin merintis adik-adik saya meraih gelar sarjana. Kalau yang lain saja bisa, kenapa saya tidak,” tandas Abi optimis. (*)

Ashri
Penulis: Ashri Shaumi (Mahasiswi Prodi PGSD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Cirebon)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*