AMPUN AH! Eks anggota Gafatar menyebut, shalat menghadap kemana aja boleh. Kontan, orang tua ini langsung geram, ketika mendengar kalimat itu yang meluncur dari anak dan menantunya.
Perasaan geram, jengkel bercampur sedih jelas terlihat di wajah Harsono warga Rejosari Gumuk I Nomor 4 RT 02 RW XI, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Betapa tidak, sejak bergabung dengan Gafatar, tingkah laku anak dan menantunya langsung berubah buruk.
Anaknya yang bernama Adiv Nugroho dan menantunya, Inka Pratiwi sebelum bergabung dengan Gafatar selalu melakukan ibadah sesuai ajaran Islam dengan tekun mendirikan salat. Kini mereka menjadi tak pernah lagi beribadah bahkan tidak mendengarkan nasihat orangtuanya.
“Saat anak saya bergabung dengan Gafatar dan pamit untuk bekerja di Kalimantan, saya sudah curiga dengan tingkah lakunya yang aneh, tidak mau ibadah dan mendengarkan nasihat orang ua,” tegas Harsono saat melaporkan kedua anak dan menantunya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (26/1/2016).
Harsono meyakini jika Gafatar adalah ormas terlarang, sebelum anaknya menghilang dan meninggalkan dirinya. Mereka sempat berdebat tentang ibadah salat yang dilakukan oleh Adiv sebelum menikah dengan Inka Pratiwi.
“Dia sempat berdebat dengan saya waktu itu kalau shalat kiblatnya menghadap manapun itu sah. Saya bahkan sampai sering mau bertengkar dengan anak saya yang terlanjur terdoktrin oleh Gafatar. Kalau dibantah pasti dia bilang Gafatar itu organisasi sosial bukan organisasi agama,” katanya.
Kemudian, yang lebih parah lagi yang Harsono rasakan, kedua anak dan menantunya usai pergi menghilang dan diketahui ke Kalimantan Barat bergabung dengan Gafatar baru-baru ini tidak mau berkomunikasi dengan keluarga. Apalagi menjawab telepon, di-SMS pun mereka sama sekali tidak membalas.
Meski demikian, Harsono berharap dengan melaporkan anak dan menantunya menghilang karena pergi ke Kalimantan Barat dan bergabung Gafatar itu mereka berdua bisa kembali lagi berkumpul dengan keluarganya. Selain itu juga bisa kembali ke jalan yang benar sesuai aturan agama Islam.
“Apapun keadaanya, saya berharap anak saya bisa kembali lagi di tengah-tengah keluarga, dengan bantuan pemerintah, aparat penegak hukum dan informasi dari media. Bagaimanapun juga keadaanya mereka adalah anak-anak saya. Saya berharap sekali mereka bisa kembali ke jalan yang benar,” pungkas Harsono sambil menahan kesedihannya. (mdc/bay)