Home » Karawang » Meski Berangkat jadi TKW Beridentitas Karawang, Dedi Mulyadi Biayain Kepulangan Jenazah Nurhayati

Meski Berangkat jadi TKW Beridentitas Karawang, Dedi Mulyadi Biayain Kepulangan Jenazah Nurhayati

PURWAKARTA – Ini bentuk tanggungjawab Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi pada warganya. Seorang warga Sukatani, Purwakarta, Nurhayati (22), tewas di Dubai. Dia merupakan buruh migran informal yang pergi menjadi TKW di luar negeri berangkat dari Karawang dan menggunakan identitas sebagai warga Karawang. Meski demikian, Dedi Mulyadi mengusahakan kepulangan jenazahnya, bahkan dia membiayai kepulangan jenazah itu sebesar Rp48 juta.

“Kami melihat dari sisi moralitas, bagaimanapun Nurhayati warga Purwakarta. Saya dari Pemkab Purwakarta berkewajiban memulangkan Nurhayati ke tanah kelahirannya meski dalam kondisi yang memprihatinkan,” ujar Dedi Mulyadi, saat dihubungi Jabar Publisher, Jumat (22/1/2016).

Dikatakan Dedi, kasus yang terjadi pada Nurhayati, justru di luar jangkauan kewenangannya. Sebab, yang bersangkutan tidak berangkat sebagai buruh migran dari Purwakarta. Dia, kata Dedi, jadi buruh migran informal berangkat dari Karawang, sebagai warga Karawang, bukan dari Purwakarta. Padahal Nurhayati warga Purwakarta.

“Pada saat bekerja menjadi TKW, musibah datang menimpanya, dan diapun meninggal dunia. Sebagai pemerintah yang punya kewajiban melindungi warganya, kami inisiatif mengusahakan kepulangannya. Pemkab Purwakarta mengeluarkan biaya R 48 juta untuk biaya pemulangan jenazah Nurhayati,” lanjutnya.

Nurhayati sendiri meninggal pada 3 November 2015 dan kabar kematian Nurhayati baru diketahui pada Desember 2015. “Jenazahnya baru diterima keluarga pada Kamis (21/1/2016) malam,” katanya.

Kasus yang menimpa Nurhayati, lanjut Dedi, jadi pelajaran penting bagi warga Purwakarta. “Kami dari pemerintah sejak 2009 melarang warga kami jadi buruh migran. Para kepala desa se-Purwakarta sudah saya intruksikan untuk jangan pernah mengizinkan warganya jadi buruh migran,” ucap Dedi., seraya menyebut, sektor lapangan pekerjaan di Purwakarta masih menjanjikan, bagi perempuan, sektor garmen masih terbuka luas. (bay)

 

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*