Home » Bekasi » Curhatan Pelaku Pembunuh Remaja 14 Tahun: Saya Tinggal di Cikampek, Kepepet Isteri Mau Melahirkan

Curhatan Pelaku Pembunuh Remaja 14 Tahun: Saya Tinggal di Cikampek, Kepepet Isteri Mau Melahirkan

DEPOK – Ini curhatan Andre (25), pelaku pembunuhan sadis terhadap remaja berusia 14 tahun, M Farel Azalia, di sebuah rumah kontrakan di Depok. Kata dia, dirinya nekat menghabisi Farel lantaran kepergok saat mencuri di rumah kontrakan korban. Dia sendiri melakukan pencurian karena terdesak, isterinya akan melahirkan, tidak punya biaya. Andre tinggal di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, dan sedang nginap di rumah orang tuanya, saat melakukan aksi nekat itu.

Andre menghabisi Farel di rumah kontrakan, dengan menusukan senjata tajam, secara membabi buta (Klik: Remaja 14 Tahun Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kontrakan).

Usai melakukan aksi sadis itu, Andre juga mengaku, dirinya kerap dihantui oleh korbannya itu. Andre baru mengaku menyesal telah membunuhnya. “Saya enggak bisa tidur, kebayang-bayang terus,” kata Andre, Senin (18/1/2016).

Andre beralasan membunuh Farel karena terpergok saat mencuri di rumah korban di Jalan Rotan Limo, Depok pada Sabtu (16/1). Andre sudah berkeluarga. Saat ini istrinya sedang hamil tua dan perlu biaya persalinan. Karena tidak memiliki pekerjaan dan terdesak harus membiayai persalinan, niat jahat Andre muncul. Nahas, tindakannya diketahui Farel saat itu.

“Perkiraan lahiran tanggal 29 Januari ini. Saya bingung mau nyari duit di mana,” ujar Andre.

Mulanya, Andre sempat berharap ada kerjaan serabutan di rumah orangtuanya di Limo. Andre dan istrinya tinggal di Cikampek. Andre ke Depok karena dijanjikan ada pekerjaan yang bisa dilakukan. “Saya minta duit. Kata bapak saya ke rumahnya saja yang Limo, ada kerjaan. Ternyata pekerjaannya lama, saya terlintas pikiran aja pengen dapat duit dengan cara cepat,” ucap Andre.

Mengaku khilaf, Andre lantas berpikir akan mencuri di rumah Farel yang bersebelahan dengan rumah orangtuanya. Andre pun nekat manjat rumah dan masuk lewat atap. “Saya lihat rumah di samping sepertinya kosong. Waktu bapak sedang ngelukis, saya naik ke atas plafon rumah belakang korban, kemudian turun di belakang dekat kamar mandi. Kemudian saya lihat enggak ada orang, ternyata ada korban. Dia lagi tidur-tiduran,” tambah Andre.

Andre mencari celah agar dapat mengambil barang-barang di rumah Farel. Dia sempat menunggu korban tidur, tetapi ternyata Farel tidak terjadi. “Terus kepergok. Karena ketahuan, saya dorong, saya cekik dengan tangan kiri, tapi korban melawan. Tangan kanan saya digigit sampai robek,” sambung Andre.

Pelaku sempat mengancam korban dengan pisau dapur dan meminta Farel memberitahu di mana letak orangtuanya menaruh uang. Korban hanya memberitahu ada ponsel di rumahnya. Kemudian, setelah diacak-acak pelaku menemukan emas. Pisau itu, ujar Andre, awalnya hanya buat menakuti. Namun karena korban teriak dan membuat pelaku panik, maka dia ditusuk. “Saya lihat dia sudah terkapar di kamar mandi. Kemudian saya kabur lewat plafon yang tadi saya masuk,” imbuh Andre.

Andre mengaku hingga kini masih terus dibayangi wajah Farel. Dia merasa kasihan, tetapi saat itu dia seperti dirasuki setan. Andre pun hanya bisa menyesali perbuatannya di balik jeruji besi. Sedangkan istrinya terpaksa harus menanti hari persalinan tanpa kehadiran Andre. (vvn/bay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*