TASIKMALAYA – Pengrajin kerajinan tangan dari bambu dan kayu yang berada di Jalan Leuwi Anyar, Kota Tasikmalaya, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi persaingan MEA. Bahkan mereka sudah menyiapkan rancangan produk andalan yang akan diikut sertakan dalam mengikuti berbagai pameran tingkat nasional bahkan internasional.
Produk unggulan tersebut tengah dibikin oleh para pengrajin, seperti souvenir yang dibuat dari kayu melalui beberapa proses pembuatan. Dimulai dari kayu gelondongan, hingga proses pemotongan dan penghalusan serta pengukiran.
Seperti yang dilakukan oleh pengrajin kayu milik H ade ini. kayu-kayu ini dirancang untuk dibuat souvenir, seperti pajangan hiasan, boneka kayu, pot tanaman kaktus dari kayu jati dan berbagai macam kerajinan lainnya.
Dikatakan rijki anak sang pengarajin, memang setelah jadi hasilnya terlihat sangat unik dan bagus, apalagi ditambah ornamen warna yang mencolok, sehingga wajar jika kerajinan tangan ini bisa menembus pasar Eropa, Asia, dan Australia. “Mau ga mau ya kita sebagai pelaku bisnis harus siap, tetap yang pertama inovasi, dari bentuk dari material dan karyanya sendiri. Itu diinovasi serta mengikuti trend yang ada,“ ujarnya.
Hasil kerajinan tangan rijki ini memang sudah tersohor di negara Eropa, maka dia tidak takut menghadapi persaingan bebas di negara Asean. karena indonesia hanya mengandalkan kerajinan tangan yang tidak ada di negara lain.
Bahkan salah seorang designer juga seorang buyer dari Negri Denmark, Lars Vejen Jensen, mendatangi pengrajin untuk memesan produk hasil rancangannya sendiri. kecintaannya terhadap handycraft Indonesia, sangatlah kuat. Maka tak heran, jika dia merancang sendiri sebuah karya yang akan dipasarkan di negara Denmark.
“Menurut saya, sangat banyak potensi dari kerajinan indonesia. Dan banyak sumber daya alam yang sangat bagus seseperti kayu, batu, bambu dan saat ini masih dikerjakan dengan tangan. Semuanya dibuat dengan tangan. kebanyakan kerajinan tangan. tapi saya yakin potensi untuk berkembang dari kerajinan tangan asli indonesia ke teknologi moderndan produk modern,” papar Lasr dalam bahasa Inggris.
Menurutnya, jika Indonesia ingin lolos bersaing di Negara Eropa sangatlah mudah. Indonesia kaya akan sumber daya alam yang tidak tertandingi dinegara lain. Namun Para pengarjian Indonesia sebaiknya segera memperbaiki kualitas.
“Salah satu yang bisa membuat Indonesia tetap mempertahankan produknya apalagi untuk bisa mempertahankan eksport. Indonesia harus memperbaiki kualiatas dan kuantitas produk. Karena sedikit saja ada kesalahan tentu bagi kami sangat tidak diperlukan. Tapi saya akui Indonesia memang hasil karyanya cukup bagus,” saran Lars. (dsk)