PURWAKARTA – Ternyata, tidak semua warga Purwakarta simpatik terhadap pelaksanaan peresmian tahap kedua Taman Air Sri Baduga di Situ Buleud, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (9/1/2016). Ada beberapa warga mencibir dan protes. Bahkan mereka mempertanyakan sumber dana pelaksanaan “hajatan” itu yang dinilainya sangat besar.
“Menurut saya, hajatan seperti ini memakan biaya yang sangat besar. Lihat saja, belum buat bayar artis, sound, tata lampu dan cahaya, kebersihan, keamanan, bahkan pemasangan advetorial (iklan) di sejumlah media massa baik lokal maupun nasional. Yang jadi pertanyaan, sumber uang pembiayaan hajatan ini dari mana?” ujar Wawan, warga Pasawahan, Purwakarta.
Sama dengan Wawan, warga lain, Nina juga mengkritik pelaksanaan “hajatan” tersebut. Menurut dia, jika Pemkab Purwakarta memiliki “rasa” tentunya tidak akan memperlihatkan keglamoran dalam meresmikan sebuah tempat wisata.
“Bisa-kan peresmian dengan menggelar acara sukuran, seperti pengajian?” ucapnya.
Dari pantauan Jabar Publisher, acara peresmian tahap kedua Taman Air Sri Baduga di Situ Buleud, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (9/1/2016) yang dilaksanakan jam 22.25 WIB itu sangat meriah. Meski molor hingga dua jam namun hal itu tak menyurutkan niat masyarakat untuk memadati area Situ Buleud yang memiliki luas keliling lebih dari 800 meter persegi. Bahkan hujan yang sempat turun saat pembukaan awal pun tak membuat masyarakat membubarkan diri.
Acara dimulai dengan tarian juga drama teatrikal yang mengisahkan tentang Kerajaan Padjajaran dengan tokoh utama sang Maha Raja Siliwangi. Dalam pembukaan yang memakan waktu hingga 45 menit itu masyarakat dibuat terpukau meski pun acara utama yakni pertunjukan air mancur belum dimulai. Masyarakat semakin terlena dengan nyanyian merdu Charlie ‘Setia Band’ yang ditandu oleh empat orang laki-laki.
Tak hanya itu kehadiran sembilan wanita cantik yang mengenakan pakaian Samping Jangkung Gelung Jucung berlenggok di atas panggung yang menyerupai catwalk. Uniknya semua pertunjukan pembuka itu dilakukan di atas panggung yang membentang di Situ Buleud.
Usai pertunjukan pembuka, masyarakat langsung dibuat terpana dengan semburan air mancur yang keluar dari ratusan pipa yang berada tepat di atas Situ Buleud lengkap dengan gemerlap cahaya yang menghiasi setiap air yang mancur. (bay)