Ibu Rumah Tangga di Karawang itu Dibunuh Berondongnya Karena Uang

KARAWANG – Ternyata, ibu rumah tangga di Karawang yang dibunuh oleh pacar gelapnya itu, dipicu gara-gara uang. Pelaku yang emang bokek, kemudian gelap mata dan menusuknya hingga tewas. Setelah itu, mayatnya dimasukan ke dalam koper dan dibuang di area pesawahan Dusun Pulocitra, Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Setelah mayatnya dibuang, pelaku menjual motor korban, kemudian duitnya dipake “hepi” bareng PSK.

Hal itu terungkap dalam ekspose yang digelar Polres Karawang, Jumat (25/12/2015). “Pelaku pembunuhan ibu rumah tangga bernama Lilis Mustika (35), warga Kecamatan Adiarsa Barat, adalah pacar gelapnya, berinisial JK alias Ikuy (26), warga Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat. Dalam aksinya, tersangka dibantu dua orang yakni Saki bin Kayud (31), warga Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat dan DYT alias Kipli (20), warga Desa Mangunjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon,” ujar Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Doni Satrio Wicaksono.

Dijelaskan Doni, kronologis pembunuhan berawal saat korban menelpon terlapor JK pada Sabtu (8/8/2015), untuk memberitahukan apakah sudah ada uang atau belum. Kemudian, dijawab JK sudah ada dan menyuruh korban datang ke rumahnya.

“Sesampainya di rumah JK, korban kembali mempertanyakan kepastian uangnya tapi dijawab pelaku belum ada, sehingga mengundang emosi korban dan langsung menampar JK. Tamparan korban membuat JK marah,” lanjut Doni.

Gelap mata, JK pun langsung memukul korban dengan menggunakan tongkat, hingga membuat korban pingsan. Saat  korban pingsan, JK lalu mengambil pisau dapur dan menusukkannya ke payudara sebelah kiri juga punggung korban. Lalu, menjerat leher korban dengan dikaitkan ke kaki menggunakan tali warna coklat hingga tewas.

Setelah korban dipastikan tewas, kata Doni, korban dimasukkan ke dalam koper untuk dibuang oleh tersangka JK dan Saki ke daerah Cilamaya dengan menggunakan mobil APV warna putih.

“Para tersangka dijerat Pasal 339 dan 338 KUHP, ancaman hukuman penjara seumur hidup,” pungkas Doni. (bay)