JAKARTA – Jangan terkecoh oleh penampilan dan paras wanita ini. Di balik kemolekan dan kecantikannya, dia mempunyai sifat jahat, yakni menggasak harta orang. Dia bernama Wiwik, anggota sindikat perampokan rumah mewah. Wiwik bertugas sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di rumah korban, yang disusupi oleh sindikan itu. Saat ini, wanita cantik tersebut merupakan orang yang tengah diburu polisi.
Wiwik bersama empat rekannya, yang semuanya pria garang berbadan tegap, beberapa hari lalu merampok sebuah rumah di Peumahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Empat temannya yang bertugas sebagai eksekutor, tadi, Selasa (1/12/2015) ditangkap apara Polres Jakarta Barat.
Dalam aksi perampokan yang terjadi pada 26 November 2015 kemarin, Wiwik sengaja menyusup sebagai pembantu di rumah itu. Dia berperan mengawasi situasi rumah, serta dimana tuan rumah menyimpan hartanya. Setelah itu, dia memberikan informasi pada otak perampokan, yakni pria berinisial JT, yang merupakan kekasihnya.
“Pelaku ini sengaja merekrut wanita yang nice looking, sepertinya berbudi pekerti baik, sopan agar bisa dimasukkan ke user yang membutuhkan,” jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto, Selasa (1/12/2015).
Komplotan ini bukan sekali melakukan perampokan di rumah mewah. Mereka sudah beberapa kali melakukan aksi serupa. Dan sukses kerja mereka karena peran Wiwik yang berada di dalam rumah setiap korbannya. Dia yang memberikan informasi terkait keadaan rumah dan tempat penyimpanan harta setiap calon korbannya.
Sebelum melakukan aksinya di ruah mewah Kebon Jeruk itu, JT terlebih dulu menyusupkan Wiwik ke sebuah agen penyalur PRT di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk dapat dipekerjakan di rumah calon korban.
“Untuk bisa masuk ke agen penyalur ini, tersangka JT membuatkan KTP palsu atas nama tersangka Wiwik dengan data-data palsu. KTP palsunya dibuat di Pramuka, Jakpus,” ungkap Didik.
Agen penyalur PRT yang tidak resmi ini menerima tersangka Wiwik karena tersangka JT meyakinkan agen bahwa ia memiliki rekomendasi dari seseorang yang bekerja di agen penyalur itu.
“Para pelaku mengaku bahwa mereka kenal dengan seseorang di agen iu, sehingga teryakinkan. Agen pembantunya sendiri tidak terlibat,” lanjutnya.
Tidak lama, Wiwik kemudian mendapatkan pekerjaan sebagai PRT di rumah korban di Perumahan Kebon Jeruk, Jakbar. Setelah masuk, Wiwik berpura-pur menjalankan pekerjaannya sebagai pembantu.
“Setelah pembantu ini masuk, dia memetakan situasi dan kondisi di dalam rumah, sambil melihat-lihat di mana korban menaruh barang berharganya,” tuturnya.
Total ada 5 pelaku yang melakukan aksi perampokan di rumah mewah di Perumahan Kebon Jeruk, Jakbar pada 26 November 2015 lalu. Empat ditangkap sementara satu lainnya yakni tersangka Wiwik belum tertangkap. (dtc/bay)