PEMPROV Jabar akan mendorong percepatan pembebasan lahan Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) sebagai bagian dari rencana pembangunan 14 Jalan Tol Non Trans Jawa. Demikian disampaikan Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa Jumat (20/11). “Kami berkepentingan mengevaluasi kondisi di lapangan mengingat Tol Bocimi ini adalah bagian dari 14 jalan tol non trans Jawa yang pembangunanya harus dipercepat,” kata Sekda.
Menurut dia, kemacetan di kawasan Bogor, Ciawi dan Sukabumi sudah parah dan sehingga diperlukan upaya untuk memecahkan masalah tersebut yakni dengan dibangunnya jalan tol. “Bahkan Tol Bocimi sudah lama tidak selesai. Padahal apabila ada hambatan terkait infrtastruktur dampaknya eksponensial oleh karena itu infrastruktur yang dibangun harus serius,” ulasnya.
Ia mengatakan pembangunan tol sepanjang 54 kilometer tersebut sudah berjalan cukup baik dimana pembebasan lahan untuk tahap satu sudah mencapai 92 persen dari kebutuhan 144 hektare. “Ini artinya sudah 133 hektare, namun dari rencana 6,118 persen, progres fisik realisasinya baru 3,18 persen. Kemudian ada minus 3,08 persen,” ujarnya.
Walaupun sudah mencapai 92 persen, lanjut Iwa, namun masih terdapat sejumlah titik yang belum dibebaskan dan tergolong vital dalam pembangunan jalan tol ini. Oleh karena itu Pemprov Jawa Barat dan Pemda Bogor serta Sukabumi bekerjasama dengan aparat keamanan berkomitmen membantu secepatnya proses di lapangan sesuai dengan target yang ditetapkan.
“Sehingga semua pihak untuk membantu sepenuhnya, jangan sampai ada yang menyandera dalam artian mengajukan harga yang tidak wajar. Saya berharap masyarakat mendukung penuh,” kata dia. Selain itu, pihaknya akan mengambil langkah taktis untuk membuat proses pembebasan lahan makin cepat terkait perizinan utilitas milik PLN, PDAM, dan PT KAI. “Untuk perizinan soal pembangunan jembatan di salah satu paket konstruksi ke Dirjen PSDA menurutnya akan turut diakselerasi. Akan ada rapat lanjutan agar ada verifikasi detil untuk proses selanjutnya,” katanya.
Sementara itu, pengelola jalan tol Bocimi menargetkan kajian detail engineering design (DED) seksi II, III dan IV diharapkan dapat tuntas awal 2016. Direktur PT Jabar Trans Tol Azis Ari Wibowo mengatakan saat ini tim konsultan dari Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah terjun ke lapangan. Menurutnya perkembangan dari lapangan menunjukan 30% kajian DED sudah selesai.
“Jadi awal 2016 ditargetkan tuntas, agar bisa langsung pembebasan lahan,” katanya usai menggelar rapat evaluasi Tol Bocimi dan Bogor Ring Road bersama Sekda Jabar di Ciawi, Bogor, di hari yang sama. Menurutnya, DED seluruh seksi tol tersebut sudah ada, namun pihak kementerian meminta agar ada kajian ulang mengingat perkembangan di lapangan seperti jika desain yang ada malah terganjal oleh bangunan seperti yang terjadi di seksi I Ciawi – Leuwigombong/Lido.
Azis yakin pembebasan lahan bisa dilakukan 2016 mendatang seiring dengan dimulainya pembangunan fisik seksi I. Pembebasan dinilai akan lebih mudah mengingat penetapan lokasi sudah ada dan proyek tidak mengubah keberadaan desa yang dilintasi. “Ini hanya masalah detail trase supaya pembebasan lahan pas,” ujarnya. PT Jabar Trans Tol sendiri masih mengebut agar pembangunan fisik seksi I yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan bisa selesai pada Juli 2017. Diakui Azis seksi I cukup menyedot perhatian karena ada sejumlah ruas terganjal lahan yang belum bebas sekitar 8%. (jay/dbs)