Home » Nasional » Mertua yang Ikat Mantunya di Pohon Tanpa Busana karena Menolak Ngeseks, Menyerahkan Diri

Mertua yang Ikat Mantunya di Pohon Tanpa Busana karena Menolak Ngeseks, Menyerahkan Diri

ORTU si Yustino Gulo (19), suami yang siksa istrinya kemudian diikat di pohon gara-gara menolak melayani nafsu bejat Ayahnya, Kamis (19/11/2015), menyerahkan diri. Pasangan suami istri bernama Elifati Gulo bersama istrinya Yadila Buulolo, sebelumnya menjadi buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus tindak asusila terhadap menantunya, Oniber Waruwu (18), yang merupakan isteri dari Yustino Gulo.

Pasangan suami isteri itu disebut yang membantu Yustino menyiksa dan mengikat Oniber di pohon kelapa tanpa mengenakan busana. Dan Onibar sendiri diperlakukan demikian karena menolak untuk melayani nafsu bejat Elifati.

Di hadapan polisi, pasangan suami isteri itu mengelak kalau mereka melakukan penyiksaan dan mengikat Oniber karena menolak melayani nafsu bejatnya Elifati. Menurut pengakuan mereka, aksi itu dilakukan lantaran Oniber tidak mau bekerja mengumpulkan getah karet.

“Istri saya akhirnya marah. Lalu membuka baju Oniber dan mengikatnya di batang pohon kelapa di depan rumah,” ujar Elifati.

Elifati membantah pernah menyetubuhi korban. Malah menurut Elifati, saat dinikahkan korban memang sudah tidak perawan lantaran pengakuan korban pernah disetubuhi kakeknya. Kemudian, dia pun memaparkan awal mula korban berada di rumah tersangka lantaran ayah korban pernah meminjam uang Rp1 juta kepada Elifati.

Sebagai jaminannya yakni anak korban, Oniber Waruwu, untuk membantu mengumpulkan getah karet selama sepekan. Karena uang Rp1 juta belum bisa dikembalikan, ayah Oniber lantas meminta agar anaknya dinikahkan dengan Yustino Gulo yang merupakan anak lelaki Elifati. Namun ternyata dalam kesehariannya, Oniber, menurut Elifati, tidak membantu mengumpulkan getah karet.

Pengakuan pasangan suami istri ini sangat jauh berbeda dengan pengakuan Yustino Gulo, anak mereka yang merupakan suami korban. Kata Yustino kepada penyidik, aksi biadab itu dilakukan lantaran isterinya menolak untuk melayani nafsu birahi ayahnya, yakni Elifati.

Yustino juga mengakui kalau selama enam bulan menikah dengan korban, korban kerap dijadikan pemuas nafsu ayahnya. Dan itu juga didukung oleh ibunya. Bahkan, setiap kali istrinya berada dalam kamar, ibunya selalu memanggil dan menyuruhnya berhubungan badan dengan ayahnya.

Malam sebelum kejadian itu, korban yang serumah dengan para pelaku, di Desa Batu Godang, Dusun Gunung Harapan Dua, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menolak dipaksa berhubungan badan dengan ayah mertuanya. Ia juga menolak saat disuruh ibu mertuanya menyadap getah karet keesokan harinya.

Ibu mertuanya yang kesal dengan penolakan korban langsung mengamuk dan membuka paksa pakaiannya. Ia kemudian disuruh duduk di sebuah kursi sambil memeluk pohon kelapa dalam keadaan telanjang, tangan dan kakinya pun diikat ke batang pohon yang ada di halaman rumah.

Korban yang tidak berdaya hanya bisa menangis. Dengan kedua tangan terikat, kursi yang tadinya diduduki dilepas dan akhirnya ia tergantung dengan tangan terikat di batang pohon, dalam keadaan telanjang tanpa sehelai busana. Sang suami yang menyaksikan kejadian itu hanya diam.

Yang paling mengenaskan, perlakuan keji tersebut dipertontonkan ke warga sekitar. Bahkan, anak-anak di bawah umur juga turut menyaksikan peristiwa itu.

(Baca:  Tolak Layani Seks Mertua, Perempuan Muda Diikat di Pohon Tanpa Busana oleh Suaminya ).

Video berdurasi enam menit yang menghebohkan warga Tapanuli Selatan, menayangkan Oniber terikat di pohon kelapa tanpa busana. Ia diikat oleh suami bersama mertuanya karena menolak melayani nafsu bejat mertua laki-lakinya. Simak berita selengkapnya di tautan ini.

Saat ini untuk proses penyelidikan lebih lanjut, kedua tersangka masih diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak kepolisian setempat. (bay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*