Home » Headline » Begini Rupa Pak Raden Tanpa Make Up dan Kostum

Begini Rupa Pak Raden Tanpa Make Up dan Kostum

WAKTU sudah larut malam. Pak Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden pun tak sempat berias diri dengan kumis dan alis lebat serta blangkon yang biasa ia kenakan. Bertempat di kediamannya yang sederhana, Pak Raden tampak ceria menyambut kedatangan kru acara ‘Laptop Si Unyil’ yang hendak mewawancarainya. Meski terlihat cukup lelah, Pak Raden meladeni setiap pertanyaan wartawan.

pak raden wafatSemenjak ‘mengamen’ demi hidup dan memperjuangkan hak cipta tokoh rekaannya si Unyil pada Sabtu (14/4/2012) lalu, rumah Pak Raden yang terletak di Petamburan III, Slipi, Jakarta Barat itu memang selalu kedatangan tamu. Wartawan silih berganti menyambangi rumah yang cat tembok warna kuningnya sudah kusam itu. Diakui Pak Raden, ia pun sempat kewalahan di Sabtu sore itu.

“Wah penuh sekali, sampai di luar-luar kemarin itu. Nggak muat rumah kecil saya ini,” tutur Pak Raden yang santai berkemeja batik, Minggu (15/4/2012) lalu. Siapapun akan “pangling” melihat tampilannya yang tanpa riasan itu. Namun, suaranya memang tak berubah sedikit pun meski tanpa geraman khas Pak Raden.

Pasca ‘bersuara’ soal hak cipta Unyil sore itu, Pak Raden mendapat banyak undangan tampil di acara TV. “Senin pagi saya juga harus ke Apa Kabar Indonesia TV One. Kenapa pagi sekali ya acaranya,” ujarnya. Pak Raden juga sempat menyinggung tentang acara ‘Laptop Si Unyil’. Ia hanya mengungkapkan syukur dan perasaan dihargai karena suaranya bisa memberi sumbangsih di program tersebut.

Kini Pak Raden telah tutup usia di umurnya yang ke 82 tahun. Sang legenda dongeng dan maestro sketsa Indonesia menghembuskan nafas terkahirnya pada Jumat (30/10) malam pukul 22.20 WIB setelah menyerah pada penyakit yang telah lama menghantuinya. Berita memilukan itu datang dari broadcast BBM seorang sumber yang tersebar luas.

“Inna Lillahi wa inna ilaihi raji’un, telah wafat kakek kami tercinta, guru bangsa, legenda dongeng Indonesia, maestro sketsa Indonesia Drs Suyadi (Pak Raden), pada hari jumat malam jam 22.20 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar besarnya, segala salah, khilaf dan kekurangan. Semoga yang pergi diberikan tempat yang indah, dimasukkan ke dalam barisan orang yang beriman, diterima segala amal ibadahnya, menjadikan segala karyanya cahaya yang menerangkan. Aamin ya robbal alamin,” bunyi pesan itu. (jp/dbs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*