BANDUNG – Siapa pengelola bus wisata Bandung Tour on Bus (Bandros)? Ternyata tidak jelas. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung malah melempar ke lembaga lain, saat dikonfirmasi terkait pengelola bus wisata Bandros.
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Herlan mengatakan, kalau pihaknya kini tak lagi mengelola bus Bandros. Kata dia, pengelolaannya kini sudah dilakukan oleh pihak ketiga. Dia beralasan, dipihak ketigakan pengelolaan Bandros lantaran keberadaan Bandros yang bentuknya CSR. “Jadi pengelolaannya tidak boleh ke Pemkot, harus pihak ketiga seperti komunitas atau lembaga yang nantinya digunakan untuk publik, ” ujar Herlan.
Pengelolaan Bandros, kata Herlan, telah diserahkan kepada dua lembaga. Yakni Komunitas Mang Dudung untuk bus Bandros warna kuning dan biru, serta Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) untuk bus wisata Bandros warna merah. Di dalam Komunitas Mang Dudung pengurusnya Ketua Organda Kota Bandung Neneng Zuraidah.
Sementara untuk mengevaluasi operasional bus wisata Bandros, Herlan masih menunggu inisiatif dari Dinas Perhubungan. Menurut dia, Dinas Perhubungan juga ikut andil dalam hal pengawasan kelaikan jalan. “Sudah bagi-bagi tugas, contohnya untuk kelaikan jalan oleh Dishub. Disbudpar hanya menggunakan Bandros untuk tamu,” ujar Herlan.
Dijelaskan Herlan, jumlah bus wisata Bandros saat ini ada enam unit. Setiap satu kali sewa untuk berwisata keliling Kota Bandung kelompok ataupun perusahaan dikenakan tarif sebesar Rp.750.000 untuk biaya perawatan dan bahan bakar.
Namun, saat dihubungi wartawan, Neneng Zuraidah membantah jika pihaknya sudah menjadi pengelola bus wisata Bandros seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. “Belum ada penyerahan (pengelolaan). Baru pengawasan saja,” ujar Neneng. (bay)