KARAWANG – Lebih dari 50.000 surat dari Warga Keaksaraan Fungsional di Karawang dijilid dalam satu buku dan memecahkan rekor MURI. Surat keterangan melek aksara itu dikumpulkan dari 30 kecamata di Karawang.
Warga yang tadinya buta hurup sekarang sudah bisa baca dan tulis, khususnya di kalangan keaksaraan fungsional. Acara tersebut di hadiri oleh diriktorat jendral Paud Kementrian Pendidikan, Haris, dan hadirkan juga oleh perwakilan Unesco prof Sabaskhan dan prof Arif Rahman, dan oleh bupati se-Jawa Barat, dan Banten.
Di sela-sela acara, perwakilan puluhan ribu keaksaraan fungsional, Satiman dan Yati Rohayati membacakan surat. Satiman warga buta aksara fungsional membacakan deklarasi, dan diikuti oleh semua peserta yang hadir di acara HAI.
Kemudian dibacakan olehnya, Gerakan Indonesia membaca, membaca adalah jendela dunia, dengan membaca kamu jadi berguna, membaca budi pekerti, membaca kami jadi bearti, dengan membaca bisa mencerdaskan bangsa dengan membaca kami bisa berkarya. “Dan ada juga pesan buat bapak mentri pendidikan saya berharap agar bapak mentri memoermudah pendidikan bagi orang miskin agar kelak anak anak kami bisa lebih pintar dari anak kami,” kata Satiman.
Disampaikan juga oleh Yati rohayati warga buta aksara fungsional menyampaikan pesan kepada bapak mentri pendidikan agar dirinya bisa melanjutkan sekolah keaksaraan agar lebih mengerti lagi dalam membaca dan anak kami di permudah untuk sekolah agar lebih pintar dari kami.” Itu saya yang tulis untuk bapak mentri pendidikan,” ujarnya.(plz)