JAKARTA – Ini dia pernyataan Ketua The Jakmania Richard Ahmad terkait kicauan sekjennya, Febriyanto, di Twitter. Richard menilai, cuitan sekjennya itu bukan untuk memprovokasi aksi anarkis. Menurut dia, pernyataan Febri adalah sebuah bentuk kritikan.
Kata dia, soal twit itu tidak ada maksud tertentu. Artinya, memang twit itu lebih mengkritik. “Terkait The Jak sudah dalam posisi disudutkan publik, maka berharap teman-teman media, bantu juga bahwa ini tidak ada maksud apa-apa. Kita mau sepakbola baik, bagus. Pasca Piala Presiden, presiden mau memberikan semangat sepakbola kita dan alur rekonsiliasi dengan teman-teman Bandung kita lanjutkan. Kita kemarin sudah keetemu Kang Emil di Jakarta, kita lanjut kembali,” ujar Richard di Jakarta, Rabu (21/10).
Pihaknya, papar dia, akan melakukan evaluasi di internalnya. Dia pun merasa prihatin atas peristiwa tersebut. “Perlu dievaluasi di internal, mungkin ada yang missed,” lanjutnya.
Di luar persoalan Febri, Richard bicara permasalahan keributan di GBK, Minggu lalu. Ia meminta publik tidak mengkonotasikan peristiwa tersebut dengan Jakmania.
“Itu massa cair yang artinya kita tidak tahu. Teman-teman sudah tahu, bahwa Pak Kapolda sebut itu masalah cair. Kita koordinasi dengan kepolisian sudah tiga minggu, bukan satu atau dua hari. Kita di sini (polda) sudah tiga kali pertemuan. Febri juga ada ikut bareng. Kita ketemu Kepala BIN hari Kamis, Febri juga ada,” urainya. (bay)