SUBANG – Pejabat di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jabar diduga “main uang” dalam kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Kader Masyarakat (PPKM) yang digelar di Sari Ater, Subang, mulai 18-21 Oktober 2015.
Terungkapnya permainan kotor oknum pejabat itu dari sebuah penggeledahan yang dilakukan peserta bersama aparat TNI dan Satpol PP terhadap mobilnya, Rabu (21/10). Dalam penggeledahan, ditemukan besaran anggaran kegiatan yang nilainya Rp1,9 miliar. Padahal sebelumnya, kepada peserta pelatihan, oknum pejabat itu berdalih kalau anggaran kegiatan sangat minim, hanya Rp500 juta.
Informasi yang diterima, sebelumnya para peserta pelatihan yang merupakan perwakilan dari 10 kota dan kabupaten di Jawa Barat merasa ditelantarkan oleh panitia kegiatan pelatihan (yang merupakan orang-orang dari BPMPD Jabar). Dalam pelatihan yang digelar selama 3 hari itu, peserta yang berjumlah 270 orang itu tidak diberikan fasilitas dan akomodasi yang layak. Bahkan, selama pelatihan (dari awal sampai akhir), mereka hanya diberi uang saku sebesar Rp200 ribu.
“Bahkan untuk datang ke lokasi pelatihan, kami menggunakan sepeda motor dari Cirebon. Tak ada uang transport dan lainnya,” ujar seorang peserta pelatihan dari Cirebon, Arif Bahtiar, kepada Jabar Publisher, Rabu (21/10) siang. Mendapati perlakuan demikian, Arif dan peserta lainnya melakukan protes kepada panitia acara. Kebetulan, yang menjadi ketua penyelenggara acara adalaj Budi Setiadi, Kabid Penguatan Kelembagaan dan Partisipasi di BPMPD Jabar. Dalam protesnya, Arif bersama peserta lainnya awalnya mempertanyakan soal perlakuan di bidang fasilitas dan akomodasi yang diterima peserta dari panitia. Hingga merembet ke masalah anggaran pelaksanaan kegiatan.
“Saat itu, ketua panitia, Budi Setiadi bilang kepada kami kalau anggaran pelatihan ini sangat minim, hanya Rp500 juta. Tapi kami tidak begitu saja percaya. Kami kemudian terus mendesak, hingga melakukan penggeledahan didampingi aparat TNI dan Satpol PP. Saat menggeledah mobilnya, ditemukan dokumen terkait anggaran pelaksanaan kegiatan. Ternyata dalam dokumen itu anggaran untuk kegiatan sebesar Rp1,9 miliar,” lanjut Arif.
Mendapati itu, oknum pejabat BPMPD Jabar tersebut tak bisa berkutik. “Dia malah ngajak damai dengan memberikan opsi akan memberikan uang sebesar Rp1 juta perkepala kepada para peserta. Tapi kami menolak,” katanya. Hingga saat ini, suasana ricuh masih terjadi di lokasi. Oknum pejabat BPMPD Jabar itu masih melakukan nego dengan para peserta. (rot/bay)