Makan Anggaran Puluhan Miliar, Setelah “Agreng” Situ Buleud Jadi Tempat Transaksi Cewek Bisyar

PURWAKARTA – Direnovasi dengan menghabiskan anggaran miliaran rupiah, tak menjadikan kawasan Situ Buleud bebas seratus persen dari praktik kemaksiatan. Buktinya, setelah kawasan itu “angreng”, banyak perempuan penjaja seks atau cewek bisyar (bisa bayar) yang memanfaatkannya untuk “ketemuan” bernogosiasi dengan tamu pria hidung belangnya. Meskipun, dalam operasionalnya para cewek bisyar itu tidak mangkal di kawasan tersebut.

“Situ Buleud memang merupakan kawasan yang sangat mudah ditemukan oleh siapa saja. Jadi setelah kita “deal-dealan” di dunia maya, kita selalu ngajak tamu untuk ketemuan di Situ Buleud. Setelah itu, terserah kesepakatan lagi, mau ke hotel atau kemana,” ujar Bunga (20, nama samaran), seorang cewek bisyar, saat ditemui Jabar Publisher, beberapa hari lalu di Purwakarta.

Bunga merupakan cewek bisyar alter, yang dalam operasionalnya mempromosikan diri secara online lewat jejaring sosial Twitter, Line, Whats App dan BBM. Dalam menjalankan profesinya itu, Bunga memasang tarif lumayan tinggi untuk jasa esek-eseknya. “Rate-nya ada kok. Dan itu sudah baku. Satu jam untuk satu kali ‘maen’ Rp600 ribu. Kalau long time 6 jam bisa sampai Rp3 juta. Dan itiu exclude kamar loh,” lanjutnya.

Setelah mendapat kesepakatan dalam transaksi, Bunga mengajak tamunya berkencan di hotel-hotel berkelas di Purwakarta. “Setelah kita nego di dunia maya itu, saya gak mau langsung ke hotel. Kan untuk keamanan, jadi harus ketemu dulu. Tempat ketemuannya, biar gampang ya di Situ Buleud,” katanya.

Senada dengan Bunga, Mawar (22), yang kesehariannya sebagai pemandu lagu (PL) di sebuah tempat karaike di Purwakarta juga kerap memanfaatkan Situ Buleud untuk ketemuan dengan calon klien esek-eseknya. Dalam menjalankan bisnis esek-eseknya, Mawar berbeda dengan Bunga. Mawar memanfaatkan profesi PL-nya. Negonya di dalam room karaoke saat dia bertugas. “Setelah deal, kita janjian di Situ Buleud. Soalnya saya bisa booking luar kalau sudah pulang kerja dari tempat karaoke,” katanya.

Untuk diketahui, Pemkab Purwakarta menganggarkan biaya sebesar Rp25 miliar untuk renovasi Situ Buleud.  Saat rencana renovasi di tahun 2014, Kepala Dinas Kebersihan dan Peramanan (DKP) Purwakarta Ruslan Subanda (yang saat itu menjabat) mengatakan, air mancur akan dibangun dengan skala besar. Akan disamakan dengan air mancur yang ada di Negara Singapura. “Jadi kedepan warga Purwakarta tidak usah jauh-jauh berwisata keluar negeri untuk melihat air mancur, karena disini sudah akan disiapkan,” ungkap Ruslan.

Sekitar Situ Buled lanjut Dia, juga akan dibangun taman-taman dan ruang kesenian yang akan dibuat dibawah tanah di sekitar Situ Buleud. Hal itu untuk menata kawasan wisata dan perbaikan infrastruktur pada tahun 2014 di lokasi tersebut. “Sudah disiapkan, pemerintah tahun ini akan membangun kawasan wisata atau ruang kesenian bawah tanah senilai Rp 24 miliar,” paparnya. (bay)