BEKASI – Sudah empat hari kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantargebang, hingga kini belum bisa dipadamkan, Senin (14/9). Untuk mengantisipasi timbulnya korban, warga sekitar sudah diungsikan ke tempat yang aman.
Diketahui Zona 3 dan 4 TPST Bantargebang mengalami kebakaran. Lokasi berada dekat dengan pemukiman warga, yaitu RT 04/03 Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Bekasi Selatan.
Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu mengatakan, Pemkot Bekasi telah menginstruksikan agar Puskesmas terdekat selalu siaga dan proaktif untuk mengantisipasi warga masyarakat yang membutuhkan penanganan. Selain puskesmas, RSUD Bekasi juga sudah dikoordinasikan untuk turut menangani warga yang mengalami keluhan akibat asap kebakaran.
“Kecamatan Bantargebang sudah mensiagakan Puskesmas yang ada di sana. Sehingga, kalau ada keluhan dan sebagainya, mereka bisa dibawa ke Puskesmas Kelurahan. Kalaupun tidak bisa ditangani Puskesmas, RSUD siap menangani. Namun, sampai saat ini belum ada keluhan kesehatan yang diakibatkan asap,” ucap Syaikhu kepada media, Senin (14/9).
Ahmad Syaikhu yang akrab disapa Ustad menuturkan, selain menyiapkan Puskesmas untuk keluhan kesehatan warga, jajaran Kelurahan dan Kecamatan setempat juga telah mengungsikan warga yang bermukim di sekitar area kebakaran.
“Jajaran kecamatan dan kelurahan setempat sudah bekerja mengungsikan sementara warga yang terkena dampak langsung ke kantor kelurahan, sehingga terhindar dari kemungkinan bahaya kebakaran,” tuturnya.
Diperkirakan 50 hektar area zona 3 dan 4 hingga saat ini masih terlalap api. Ahmad Syaikhu juga mengharapkan pihak DKI Jakarta dapat segera memadamkan api di area pembuangan sampah yang diketahui milik DKI Jakarta itu. Karena, ia mengkhawatirkan kondisi kesehatan dan keselamatan warga di sana.
“Saya minta Pemerintah DKI sesegera mungkin mengupayakan pemadaman kebakaran supaya tidak berlarut-larut. Untuk membantu pemadaman, kita juga telah mengerahkan Damkar kita,” imbuhnya.
Meskipun Dinas Kebakaran DKI Jakarta sudah mengerahkan puluhan armada Damkarnya, kata Ahmad Syaikhu, Dinas Damkar Kota Bekasi akan menyediakan personel dan armada tambahan jika pihak Damkar DKI Jakarta membutuhkannya.
“Karena ini kan wilayah DKI ya, jadi kita hanya sebagai support. Tapi kita siap jika DKI meminta tambahan personel dari kita,” tambahnya.
Sekadar diinformasikan, Kebakaran yang melanda TPST Bantargebang dimulai sejak Jum’at (11/9) lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Diduga api berasal dari gas metan yang berada di area kebakaran.
Hingga saat ini api belum bisa dipadamkan, disebabkan oleh banyaknya gunungan sampah yang berada di lokasi kebakaran. Selain itu, angin kencang musim kemarau juga menyulitkan para personel Damkar memadamkan api.
Terpisah Ketua LSM Solidaritas Transparansi Intelektual Pemerhati Indonesia (SNIPER Indonesia) Amet Muslim mengatakan, kondisi TPS Bantargebang sudah memprihatinkan. “Kondisi di sana sudah memprihatinkan. Sampah sudah overload. Sangat berpotensi penyebab penyakit bagi masyarakat di pemukiman sekitar. Sudah saatnya Pemkot Bekasi mencari lahan baru untuk TPS lagi,” kata pria yanf akrab disapa Dewa kepada Bekasi Publisher. (fjr)