Home » Bekasi » Hari Anti Narkoba Internasional, Jauhi Narkoba!

Hari Anti Narkoba Internasional, Jauhi Narkoba!

BEKASI – Sebanyak 1.000 orang berkumpul di halaman Pemkot Bekasi. Mulai dari siswa sekolah SMA Negeri di Kota Bekasi, Mahasiswa, Kepala SKPD di lingkungan Pemkot dan masyarakat berbaur dalam puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang di pusatkan di Plaza Pemkot Bekasi, Minggu (6/9).

Acara yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi itu diisi dengan senam massal, deklarasi komitmen memerangi narkoba, sosialisasi dari BNN pusat, dan acara tambahan hiburan musik serta pemberian sejumlah hadiah doorprize bagi masyarakat.

Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu dalam sambutannya mengatakan, tugas kita bersama untuk mengurangi penyebarluasan narkoba di Kota Bekasi, perlu kerja sama dan kepedulian semua pihak. Karena, dampak dari barang haram tersebut mampu merusak moral generasi muda dan mengancam masa depan mereka kelak.

“Anak-anak kita perlu dibimbing dan diberi kasih sayang secara intens agar tidak terjerumus dari hal negatif seperti narkoba. Apa jadinya bangsa ini bila para penerus kita ketergantungan narkoba. Pencegahan penyebarluasan narkoba perlu komitmen dan kepedulian kita bersama,” ucap Syaikhu di depan siswa dan warga masyarakat yang hadir.

Syaikhu berharap peran aktif pengawasan terus ditingkatkan di wilayah Kota Bekasi. Salah satunya melaporkan kepada pihak berwajib bila ditemui ada tempat penyebarluasan narkoba di Kota Bekasi. “Ini bentuk dukungan kita memerangi narkoba,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Sudirman menegaskan serbuan narkotika, seperti psikotropika dan barang zat aditif lainnya sudah sangat masif dan dalam kategori serta bentuk terbaru dari narkoba tersebut. Pihaknya bersama kepolisian terus melakukan serangkaian operasi untuk memotong mata rantai penyebarluasan narkoba di Kota Bekasi.

“Modus penyebarluasan narkoba saat ini sangat banyak yang baru, sehingga diperlukan kewaspadaan terutama orang tua. Karena ada modus baru, misalnya melalui kue kering dicampur ganja maupun olahan lainnya. Berdasarkan laporan orang tua siswa yang anaknya memakan kue olahan campuran tersebut, akhirnya bisa terungkap, bahwa saat ini modus tersebut memang ada,” kata Sudirman.

Sudirman berharap peran dalam memaksimalkan pencegahan penyebarluasan narkoba, satgas maupun relawan anti narkoba di tingkat RT, RW, kelurahan, dan kecamatan mampu melakukan fungsi pencegahan dengan sebaik-baiknya.

“Kenali daerah dan orang-orang yang mencurigakan sebagai pengedar narkoba. Salah satu potensi adanya narkoba berkumpulnya warga pendatang dari berbagai daerah di satu daerah di wilayah publik. Kemungkinan besar ada narkoba di situ. Kita awasi dan laporkan keberadaannya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Bekasi, Momon Sulaeman mengatakan, puncak peringatan HANI Internasional juga dilakukan pembacaan deklarasi oleh PNS Pemkot Bekasi terkait tekad memerangi narkoba di Kota Bekasi yang dibacakan oleh aparatur pejabat di Pemkot Bekasi.

“4 poin tekad Pemkot Bekasi juga kita bacakan pada peringatan HANI Internasional. Di antaranya, pertama bersungguh-sungguh perang terhadap penyalahgunaan narkoba dan peredarannya, kedua menyatakan ‘Tidak Pada narkoba’, ketiga bertekad membentuk generasi emas Indonesia, dan keempat menyukseskan program pemerintah dalam memberantas penyalahgunaan narkoba untuk mewujudkan Kota Bekasi yang Maju, Sejahtera, dan Ihsan,” tuturnya.

Sambung Momon, sejauh ini kesadaran masyarakat Kota Bekasi sudah cukup tinggi untuk menghindari narkoba. Kesbangpol yang saat ini membawahi Badan Narkotika Kota (BNK) Kota Bekasi juga berpesan kepada masyarakat terutama pelajar Kota Bekasi agar jauhilah dan jangan coba-coba untuk mengkonsumsi narkoba, karena akan merusak diri sendiri dan masa depan generasi penerus Bangsa.

“Potensi masyarakat menurut data dari BNN Pusat untuk terperangkap menjadi budak narkoba, terbesar adalah di masyarakat umum. Kalau di hitung secara prosentase di kisaran 35 persen, sementara untuk para pelajar 22 persen,” bebernya.

Lebih lanjut Momon mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi melalui Kesbangpol pada tahun ini mendapat alokasi APBD pada 2015 sebesar Rp7,5 miliar yang terbagi menjadi dua penyerapan APBD, yaitu untuk BNK Kota dan anggaran untuk Kesbangpol itu sendiri.

“BNK Kota untuk Tahun 2015 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp4 miliar dan sampai dengan akhir triwulan ketiga baru terserap sekitar 30 persen untuk melakukan sosialisasi dan kegiatan pendukung lainnya. Sementara untuk Kesbangpol itu sendiri baru 20 persen.” pungkasnya. (fjr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*