MAJALENGKA – Teka-teki mengenai Polsek Cigasong yang siaga satu dan patroli siang malam, terkait bangunan sekolah dasar yang akan direlokasi, kini mulai ramai diperbincangkan. Bahkan, pihak sekolah yang ternyata SDN 3 Cigasong Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka yang berada di pinggir jalan KH Abdul Halim, tepatnya di sebelah barat tugu mangga gedong Gincu melakukan rapat mendadak di salah satu ruangan bangunan sekolah tersebut, bersama unsur muspika kecamatan Cigasong.
Hadir dalam rapat tersebut yang dihadiri sekitar 30 orang perwakilan dari para orangtua siswa, para guru, camat, kapolsek dan Danramil kecamatan. Dalam rapat tersebut tidak ada tanya jawab, bahkan camat Cigasong Hj Titi Siti Latifah menerangkan dalam sambutannya, bahwa rapat kali ini tidak ada forum diskusi atau tanya jawab.
Baik camat maupun kapolsek menginformasikan bahwa guru dan anak-anak siswa harus tetap belajar dengan nyaman seperti biasanya.
“Intinya kami juga sudah kordinasi dengan pihak Disdik, bahwa belajar mengajar harus tetap berjalan sebagaimana mestinya, jangan terpengaruh oleh isu merger atau relokasi, sebab itu masih wacana.” Ujar camat, yang juga diiyakan Kapolsek Cigasong AKP Kusnadi dihadapan para orangtua siswa.
Sementara itu salah satu orangtua siswa, Kadir mengatakan pihaknya akan tetap mempertahankan bangunan SDN 3 Cigasong, bahkan telah mengumpulkan tanda tangan sebanyak 602 dukungan yang menolak wacana merger ataupun relokasi.
“Kami sudah mengumpulkan tanda tangan penolakan, ada sekitar 600 tanda tangan yang siap mendukung agar para siswa tetap sekolah/belajar di sini, dan tidak pindah tempat,” ujarnya.
Sementara itu pihak sekolah memilih tidak mau berkomentar, akan tetapi sebagian mendukung sikap para orangtua siswa. Sementara itu pihak Disdik yang hadir dalam rapat tersebut juga tidak berkomentar apapun, sehabis rapat mereka langsung bubar menghindari para insan pers. (nay)