Baru Kelas 6 SD, AY Sudah Jadi PSK

BANDUNG – Miris, kehidupan malam dan bisnis syahwat di Kota Bandung sudah mengkhawatirkan. Para pelaku bisnis lendir itu tak hanya datang dari kalangan remaja dan dewasa, melainkan sudah merambah ke usia paling muda, yakni bocah kelas 6 SD.

Bocah perempuan kelas 6 SD itu, bahkan sudah lama menjalankan profesi sebagai cewek panggilan (PSK) di Kota Bandung. Sejumlah tamu dan hotel pun sudah dia masuki. Alasannya hanyut dalam kehidupan malam itu, klise, yakni faktor ekonomi.

Terungkapnya cewek panggilan (PSK) berusia sangat belia (kelas 6 SD itu), saat Polrestabes Bandung menggelar razia pekat, Ramadhan lalu. Aparat Polrestabes Bandung menemukan anak yang dilacurkan, berinisial AY yang baru duduk di kelas 6 SD atau berumur sekitar 12 tahun.

“Ramadhan lalu kami bertemu dengan Kapolres, lalu ia menceritakan tentang anak kelas 6 SD yang jadi Ayla panggilan tersebut,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Netty Prasetiyani Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/7).

Dipaparkan Netty, anak tersebut sudah lama menjalani pekerjaan ini. Anak ini memiliki ojek langganan dan nomor ponsel tertentu yang bisa menghubungkan dia dengan pelanggannya. Bahkan di luar jam melayani pelanggannya, dia melayani tukang ojeknya.

Saat ini, anak tersebut tidak berada dalam perlindungan P2TP2A. Sebab, sang ibu meminta kepada polisi untuk mendidik anaknya di rumah. Netty mengaku tidak bisa menjamin apakah anak tersebut tidak akan kembali menjadi PSK panggilan. Sebab, dalam kasus seperti ini diperlukan pendampingan.

P2TP2A terus berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung. “Kalau dititipkan ke saya juga enggak akan mau, karena orangtua ingin mendidiknya,” imbuh dia.
Persoalan ini, sambung Netty, menjadi masalah baru bagi anak-anak di Jawa Barat, khususnya dan Indonesia pada umumnya. Menurut Netty, demi menyelesaikan persoalan ini diperlukan kerja bersama antar semua pihak. (red)