BANDUNG – Balai Kota Bandung kembali digeruduk sejumlah orang tua siswa yang memiliki NEM tinggi, Rabu (8/7) . Mereka protes lantaran anaknya yang memiliki NEM tinggi tersingkir dari sekolah negeri oleh anak-anak yang NEM-nya jauh di bawahnya lantaran menggunakan SKTM. Saat melakukan protes, salah satu orang tua siswa berucap,”mana Walikota SKTM?”
Ucapan itu dilontarkan, Retno Sugiarti, warga Kota Bandung yang anaknya memiliki NEM tinggi. “Mana Walikota SKTM, kenapa membela SKTM dan menyingkirkan anak kami yang pintar,” teriak Retno dalam aksinya di Balaikota Bandung.
Kedatangan sejumlah orang siswa itu lantaran ada sinyalemen kalau anaknya tersingkir dari sekolah yang dituju karena banyaknya SKTM. “Kami ingin bertemu dengan walikota, wakil atau siapa pun yang bertanggungjawab di Balai Kota Bandung,” tambah Retno, yang juga sebagai Ketua Komite Sekolah SD Pasirkaliki 4 dan SD Komara Budi.
Dalam aksinya itu, selain menjuluki orang nomor satu di Pemkot Bandung sebagai Walikota SKTM, mereka juga mempertanyakan kouta SKTM yang 20 persen tapi kenyataannya lebih dari 20 persen.
“Saat ini sekolah bagus diisi oleh siswa-siswa bodoh yang memiliki SKTM. Sementara siswa pintar tidak bisa masuk sekolah, karena kuota habis oleh jalur SKTM,” kata Retno.
Para orangtua siswa akhirnya meluapkan kekesalan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermama. Elih diminta agar kouta SKTM 20 persen sesuai Perwal PPDB. (red)