CIANJUR – Seorang perempuan muda ditemukan tewas di sebuah asrama polisi, dengan kondisi leher terikat sarung warna hitam di kusen pintu. Namun polisi menemukan kejanggalan dan berkesimpulan, kematian perempuan muda bernama Fitri Ratna Komala (24) itu bukan bunuh diri.
Fitri tewas tergantung di tempat tinggalnya, Asrama Perintis, Jalan Hos Cokro Aminoto, Kelurahan Muka Kecamatan Cianjur, Jumat (19/6), sekitar jam 15.00 WIB. Jasad Fitri pertama kali diketahui warga karena mendengar teriakan teman dekatnya, Andrian Pradinata yang baru saja pulang dari bekerja. Fitri sendiri, diketahui belum lama tinggal di asrama tersebut.
Awalnya, kematian Fitri diduga bunuh diri. Namun setelah polisi melakukan identifikasi, Polisi menemukan kejanggalan dalan kematian Fitri. Polisi menduga, Fitri bukan bunuh diri, namun dibunuh oleh seseorang. Sebab diketahui, ada busa di mulut dan tidak keluar cairan dari kemaluan.
Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu mengatakan, polisi sudah menahan Andrian, teman dekat korban, sebagai saksi untuk dimintai keterangan.
“Yang pertama kali menemukan korban adalah Andrian. Karenanya, kami mintai keterangan,” ujar Asep.
Dikatakan Asep, Andrian adalah ‘cepu’ atau sumber informasi bagi Satuan Narkoba Polres Cianjur. Namun yang menjadi janggal, Andrian dan Fitri tinggal di Asrama Perintis yang merupakan Asrama bagi anggota polisi. “Kami akan terus selidiki. Yang jelas ini mengarah ke kasus pembunuhan,” tambah Asep. (red)