Dayeuhkolot Mencekam, Ratusan PKL Hadang Aparat

BANDUNG – Dayeuhkolot mencekam, Selasa (16/6). Jalan Raya Dayeuhkolot ditutup, dan massa yang gabungan antara warga dengan PKL sangat ramai menutupi jalan. Ratusan personil keamanan dari kepolisian, lengkap dengan baju dan senjata anti hura-hara, juga terlihat siaga.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, situasi mencekam berawal dari pembongkaran lapak PKL di pertigaan Jalan Terusan Bojongsoang-Dayeuhkolot. Para PKL yang bersikeras untuk mempertahankan lapak hingga bulan depan itu, menghadang alat berat diturunkan untuk membongkar lapak mereka. Akibatnya, kericuhanpun tak terelakan.

Tak hanya itu, para PKL pun menggelar aksi unjuk rasa di sekitar lokasi. Mereka menuntut agar pembongkaran tidak dilakukan hari ini.
Akibat situasi itu, kendaraan tak bisa melintas dan dialihkan melalui Jalan Terusan Bojongsoang.
Jalan Raya Dayeuhkolot.

Sementara itu, Camat Dayeuhkolot, Ajat Sudrajat dikerubuni puluhan ibu-ibu PKL Dayeuhkolot. Mereka meminta agar camat menghentikan pembongkaran yang akan dilakukan hari ini.

Meski dicecar berbagai pertanyaan, Ajat hanya diam. Dengan dikawal aparat kepolisian Ajat akhirnya dibawa menuju kantor kecamatan. Situasi di Dayeuhkolot pun sangat mencekam. Ratusan PKL Dayeuhkolot pun terus bertahan dan meminta aparat untuk mundur. Beberapa kericuhan terjadi beberapa kali antara PKL dan aparat.

Hingga kini belum ada keputusan pembongkaran akan dilakukan atau diundur. Namun para PKL tetap meminta agar pembongkaran dilakukan setelah lebaran. (red)