Home » Bekasi » Ngerrri Pak! Bekasi Masih Darurat Sampah
Acara ceremony coca Cola bersama Pemkab Bekasi.

Ngerrri Pak! Bekasi Masih Darurat Sampah

BEKASI – Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) wilayah Bekasi terus mendukung program Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait dengan Lingkungan Hidup. Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni, CCAI secara simbolik menyerahkan bantuan tong sampah pemilahan organik dan non-organik kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Disela-sela peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Pemerintah Kabupaten Bekasi, Selasa (9/6) bertema ‘Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi’ yang diselenggarakan di Perumahan Telaga Sakinah, Desa Telaga Murni, Cikarang Barat, bantuan tong sampah secara simbolis diberikan kepada Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja.

“Coca-Cola Amatil Indonesia memberikan bantuan 100 tong sampah organik dan non-organik dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini merupakan komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Diharapkan setiap warga dapat melakukan kebaikkan kecil yang dimulai dari memilah dan membuang sampah pada tempatnya,” ujar Nurlida Fatmikasari, West Java Regional Corporate Affairs Manager Coca-Cola Amatil Indonesia.

Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki 4 pilar kunci sebagai parameter untuk menjalankan program-program CSR and Sustainability yang harmonis. 4 pilar kunci tersebut adalah menjaga dan melestarikan lingkungan, menyediakan beragam pilihan produk kepada pelanggan, mempertahankan budaya kerja yang baik dan nilai-nilai positif di kalangan karyawan dan akhirnya berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi seluruh masyarakat di mana CCAI beroperasi.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi moment untuk instropeksi diri bagi setiap pemimpin yang ada di seluruh belahan dunia. Tak tertinggal pula, Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja, yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan mengatakan, moment peringatan hari lingkungan hidup yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) berupaya untuk terus berbuat nyata di dalam memperbaiki lingkungan yang sudah sangat memprihatinkan.

“Sekarang ini kondisi lingkungan Kabupaten Bekasi ‎sudah sangat memprihatinkan, bahkan terancam punah akibat maraknya pengembangan industri secara besar-besaran,” ujarnya saat ditemui usai penutupan kegiatan. Dikatakan Rohim, dampak pengembangan industri secara besar-besaran telah merusak lingkungan yang ada di Kabupaten Bekasi‎ begitu pula dengan pencemaran limbah yang dilakukan industri semakin membuat Kabupaten Bekasi, terancam dari kepunahan.

Maka dari itu, dirinya mengajak semua lapisan masyarakat mulai dari sekarang untuk sadar betul memperhatikan lingkungan sekitar jangan terlalu mengandalkan Pemerintah semata untuk berbuat demi lingkungan. “Kami mengajak peran aktif masyarakat untuk menjaga kebersihan sampah, tidak bisa juga pemerintah bekerja sendiri tanpa dukungan elemen yang ada,” ucapnya.
Rohim mengapresiasi apa yang dilakukan masyarakat Cikarang Barat yang membuat bank sampah, bahkan cara seperti ini dianggap menjadi bagian awal untuk memperbaiki lingkungan terutama pembuangan sampah yang tidak teratur, sehingga menyebabkan munculnya Tempat Pembuangan Sampah Liar. “Sekarang keberadaan Bank Sampah di Kabupaten Bekasi sudah cukup banyak, artinya masyarakat sudah mulai sadar arti dari pelestarian lingkungan. Seperti yang ada di Cikarang Barat, sepertinya masyarakat di sini sadar betul makna dari hidup sehat.” terang Politisi Demokrat.

Persoalan sampah tidak hanya terjadi di Kabupaten Bekasi saja, lebih lanjut Rohim, menyebutkan persoalan sampah yang ada di Kabupaten Bekasi harus ditangani dengan serius oleh setiap kalangan. Karena jika dalam 2-3 tahun ke depan persoalan sampah tidak tuntas, khawatirnya Kabupaten Bekasi akan alami darurat sampah. Luasnya wilayah Kabupaten Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadi kewalahan menangani persoalan sampah yang semakin hari semakin meningkat. Bahkan, Pemerintah berupaya mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan berusaha membangun kesadaran melalui program bank sampah. “Kabupaten Bekasi cukup luas, Pemerintah berupaya untuk menanggulangi persoalan sampah. Sementara kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan masih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya lokasi pembuangan di mana-mana,” tutup Rohim.

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala BPLH Kabupaten Bekasi, MA Supratman mengatakan, ke depannya Kabupaten Bekasi harus lebih baik dalam memperbaiki lingkungannya dengan cara menegakkan hukum lingkungan, kemudian untuk mendapatkan Adipura, karena berhadapan dengan pembangunan pabrik, pembangunan perumahan, gedung apartemen serta hotel. “Kita harus menegakkan hukum linkungan, kemudian mendapatkan Adipura. Jelas Adipura yang didapat dengan penuh kebanggan bukan hanya Adipura status doang,” katanya.

Supratman menambahkan, untuk meraih hasil tersebut, harus mencoba pelan-pelan dalam konteks terkecil apa yang bisa diraih dan bisa diperbaiki oleh Kabupaten Bekasi terutama dalam lingkungan hidup. Masih kata Supratman, cara pembenahannya, yaitu lebih kepada kultur. Merubah budaya agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya, bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dari Bank Sampah dengan mendaur ulang, sementara gerakkan-gerakkan kebersihan dilakukan Dinas Kebersihan. “Hal-hal seperti itu yang kita coba, terutama sekolah lingkungan. Dan himbauan bagi masyarakat adalah bersihkan halaman depanmu, yang artinya sebelum keluar, kita perhatikan halaman depan dulu dan tidak perlu tengok kanan-kiri untuk membersihkan halaman yang kotor,” pungkasnya. (tle)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*