SUKABUMI – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, beberapa wilayah Jabar termasuk daerah rawan mencana alam, untuk itu, perlunya mitigasi dan peran serta semua pihak dalam menjaga lingkungan, sehingga hal ini dapat mengurangi terjadinya risiko bencana. Hal ini, dikatakan Wagub Demiz saat meninjau lokasi longsor di Kampung Cimerak RT 25 RW 07, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunggas, Kabupaten Sukabumi.
Perlu ada mitigasi dan menjaga lingkungan, serta melatih masyarakat pada saat menghadapi becana, sebelum bencana terjadi-gejalanya seperti apa, itu edukasi penting dilakukan. Makanya mitigasi, upaya pengurangan risiko bencana. Melalui mitigasi, dapat diketahui beberapa gejala akan terjadinya bencana, sehingga kita juga dapat melakukan relokasi penduduk yang ada di daerah rawan bencana, agar saat terjadi tidak sampai memkan korban jiwa, ujar Wagub Demiz didampingi Kepala Pelaksana BPDB Jabar Heryadi kepada wartawan.
Dikatakan ada beberapa daerah di Jabar yang rawan bencana tanah longsor, diantaranya Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu, Pemkab/pemkot dan BPBD Kab/Kota harus mampu melihat dan memetakan potensi bencana yang ada di wilayahnya masing-masing. Demiz juga mengatakan, Jawa Barat merupakan ring of fire atau bagian dari cincin api dunia yang rawan bencana, sehingga menurut Wagub harus ada mitigasi bencana dari setiap kabupaten/kota yang ada di Jabar. Wagub pun ingin setiap kabupaten/kota di Jabar punya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar memudahkan koordinasi saat bencana terjadi.
Adapun, terkait longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Wagub mengatakan proses pembenahan akan dilakukan dalam waktu seminggu. Longsor ini terjadi pada Sabtu, 28 Maret 2015 pkl. 23.00 WIB. Ada 11 unit rumah tertimbun, 1 diantaranya rusak sedang dan 10 unit rumah rusak berat. Sementara itu, 97 unit rumah dan 97 KK terdiri dari 290 jiwa terancam. Berdasarkan data dari Posko Penanggulangan Bencana (BPBD Jabar) yang terletak tidak jauh dari lokasi bencana, didapatkan data sebagai berikut: terdapat sebanyak 15 orang tertimbun, namun 3 diantaranya ditemukan selamat atas nama Mak Ipin, Kardi, dan Tijah. Sedang 12 orang korban yang ditemukan dalam keadaan sudah meninggal.
Ke 12 orang yang meninggal dunia tersebut terdiri dari 1. Maya (13 tahun), 2. Aisyah (50),3. Opan Sopardi (56), 4. Dede (40), 5. Elsa (15), 6. Egi (6), 7. Lisdiawati (4), 8. Nyai Jamilah (40), 9. Lilis (36), 10. Aldi (12), 11. Abdul Malik (42), dan 12. Deni (40). Untuk menangani bencana longsor ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memberikan bantuan, diantaranya: beras (1000 kg), lauk pauk (350 paket), makanan siap saji (350 paket), kid ware (10 paket), velbed (5 buah), matras (50 lembar), family kit (40 paket), tenda gulung (20 paket), serta selimut wol (50 potong). Total bantuan ini senilai Rp 65.718.570,00. Pada kesempatan, secara pribadi Wagub Deddy Mizwar pun memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 35 juta, yang diberikan kepada 12 korban meninggal dunia yang berasal dari 7 keluarga yang mendapat Rp 5 juta per keluarga. (red)