CIREBON-Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan secara resmi meresmikan Pasar Batik Trusmi di Desa Weru Lor Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Selasa (14/04) siang tadi. Di sela sambutannya, Aher (sapaan akrab Gubernur) mengatakan, bahwa peluang bisnis di Kabupaten Cirebon kian terbuka lebar.
Peluang tersebut tentu saja menjadi salah satu pendorong semangat bagi para pengrajin dan stakeholder yang berkaitan dengan batik, dapat memajukan Kabupaten Cirebon. “Kami dari Pemrov Jabar sangat mendukung keberadaan Pasar Batik Trusmi ini. Mengingat hal ini dapat turut mengerek Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon dan mampu meminimalisir angka pengangguran,” ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Dilanjutkannya, dalam perkembangan tren batik yang semakin melekat di masyarakat, tentunya hal ini menjadi wadah positif bagi para pengrajin batik di Jabar, khususnya yang ada di Kabupaten Cirebon dengan motif khasnya Mega Mendung. “Kami berharap nantinya di seluruh area Jabar memiliki motif batik khas daerahnya masing-masing. Selain itu, kami selalu berupaya agar Kabupaten Cirebon bisa menjadi sentra batik terbesar di Jabar karena potensi yang dimiliki sudah tak diragukan lagi,” paparnya.
Diakuinya, dirinya sudah menjadi pelanggan setia batik di kawasan Trusmi. Bahkan, Aher merasa ada yang kurang apabila mampir ke Cirebon tapi tidak berbelanja oleh-oleh batik di Trusmi. “Setiap berkunjung ke Cirebon saya selalu mengusahakan mampir ke Trusmi, karena kualitas batik disini sudah cukup baik,” akunya.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra mengungkapkan bahwa peresmian Pasar Batik Trusmi ini harus bisa menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat Cirebon. Meskipun fasilitas yang ada belum terlalu mumpuni dikarenakan masih kurangnya anggaran dana sebesar Rp. 7,6 miliar untuk melengkapinya, namun pihaknya optimis keberadaan Pasar Batik Trusmi ini bisa menjadi jembatan bagi para pengusaha batik menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
“Terdapat sekitar 152 kios yang ada disini. Kami berharap pelaku usaha mampu memanfaatkannya untuk semakin memperbaiki taraf ekonominya. Pasar Batik Trusmi ini akan beroperasi setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 9 malam,” jelas Sunjaya.
Pihaknya berharap agar Pemprov Jabar bisa ikut mengoptimalisasi keberadaan Pasar Batik Trusmi sebagai ikon batik di Jabar sehingga Cirebon bisa semakin berkembang.
Aher menambahkan, pihaknya sudah membicarakan hal ini dengan Ibu Ketua DPRD Provinsi agar bisa mencairkan anggaran untuk perluasan sentra pasar batik ini,” kita akan siapkan di tahun 2016 nanti anggaran sebesar 9,5 miliar untuk membangun sisa kios yang kurang dan penunjang lainnya seperti masjid, kantin, dan lainnya.” Pungkasnya. (gfr)