Home » Info Jabar » Jelang Hari Ibu, P2TP2A Jabar “Ulin Jeung Barudak”

Jelang Hari Ibu, P2TP2A Jabar “Ulin Jeung Barudak”

PERINGATAN Hari Ibu Tahun 2015 pada Tanggal 22 Desember ini dimaknai Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat sebagai momentum membangun kehangatan dan keceriaan anak-anak, sekaligus sebagai upaya mencegah bertambahnya kasus-kasus kekerasan pada anak.

Untuk itulah, P2TP2A Prov. Jabar akan menggelar “Ulin Jeung Barudak” di Lapangan Sesko AU, Lembang, Kab. Bandung Barat, pada Minggu (20/12), pkl. 06.00 – 11.30. Ini adalah sebuah acara yang menyajikan kembali berbagai macam jenis permainan tradisional Jawa Barat (Kaulinan Barudak) untuk dimainkan bersama.

Beberapa jenis kaulinan yang bisa dilakukan secara bersama oleh orang tua dan anak di sana, antara lain membuat kerajinan tangan; Luncat Tali (Main Tali); Oray – orayan (Ular-ularan); Galah; Teteloponan ( Telepon Tradisional); Kelom Batok (Sendal dari batok kelapa menggunakan tali); Hahayaman (Ayam-Ayaman); dan Sondah. Acara ini rencananya akan melibatkan sedikitnya 500 orang anak usia sekolah dasar beserta para orang tua mereka dari Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya.

Ketua P2TP2A Prov. Jabar, Netty Heryawan mengatakan kaulinan barudak (permainan anak) atau dolanan anak (Jawa), sesungguhnya bukan permainan yang hanya sekedar untuk bersenang-senang, akan tetapi merupakan bagian dari ethno paedagogik dan pendidikan budi pekerti. Di dalamnya mengandung benih pelajaran kedisiplinan, kepercayaan diri, kehidupan bersama, kepekaan sosial, bahkan yang terpenting adalah muatan akhlak budaya.

“Akhlak budaya menjadi penting karena inilah salah satu pilar yang akan membentuk karakter anak di masa depan sebagai manusia sosial. Inilah yang akan menjadi soko guru dalam membentuk karakter bangsa,” paparnya di Bandung, Sabtu (19/12/15).

Karakter bangsa dan ketahanan keluarga ini menjadi penting, kata Netty, mengingat Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat, sejak Januari hingga April 2014, terdapat 342 laporan yang masuk dengan 58% di antaranya adalah kasus kekerasan seksual pada anak.

“Salah satu faktor yang perlu disoroti dalam kasus kekerasan pada anak adalah tentang fungsi keluarga, peran ayah dan ibu di dalamnya, yang salah satunya adalah sebagai sarana mendidik dan mewarisi nilai-nilai moral pada anak,” katanya.

Mengembalikan kehangatan keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan kemajuan peradaban bangsa. Inilah yang menjadi ide dari acara ini.

“Keluarga menjadi awal bagi penanaman nilai dan budaya dari orang tua ke anak. Ada 8 fungsi keluarga yang apabila dipenuhi dapat membentuk generasi yang unggul. Delapan fungsi tersebut adalah fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi lingkungan,” papar Netty.

Fakta bahwa nilai-nilai keluarga mulai renggang di masyarakat terpotret dari kasus-kasus yang ditangani Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat. Maraknya kasus yang diungkap media menghentakkan kesadaran bahwa pelaku kekerasan bukan semata orang yang tidak memiliki hubungan dengan sang anak, namun pula orang-orang dekat mereka.

Sejak tahun 2010 P2TP2A Provinsi Jawa Barat telah menangani kasus-kasus kekerasan pada anak yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung. Kecenderungan kasus kekerasan pada anak yang ditangani oleh P2TP2A Provinsi Jawa Barat semakin meningkat.

Dijelaskan Netty, pada acara ini akan pula digelar dongeng anak, seminar tentang pengasuhan bagi orang tua, ragam gerai informasi dan konsultasi tentang Ibu & Anak berupa stand informasi dan penerangan tentang Anti Kekerasan dan Konsultasi untuk Ibu. Seluruhnya didukung stand dari P2TP2A, BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana), dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

“Akan ada juga ragam gerai keterampilan berisi aneka ketrampilan praktis di mana anak dapat melihat demo ketrampilan dan belajar memperagakannya yang didukung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat,” pungkas Netty. (dov/jbp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*