WARTAWAN korban pemukulan sejumlah oknum polisi itu bernama Zuhdy Febryanto. Dia merupakan wartawan sebuah media online di Pakanbaru, Riau. Kini, korban masih terkulai di ruang rawat inap RS Syafira, Pakanbaru, Riau. Kabar terakhir, dia menderita geger otak. Berikut kronologis kejadiannya:
Kejadian berawal saat para wartawan sedang meliput kongres HMI di Gelanggang Remaja. Saat itu terlihat polisi menangkap seseorang diduga mahasiswa HMI yang ingin masuk arena kongres berlangsung. Polisi kemudian memukuli mahasiswa tersebut. Kejadian itu kemudian diliput dan diambil foto dan videonya oleh sejumlah wartawan yang memang sedang berada di lokasi.
“Melihat aksi brutal mereka difoto dan direkam, polisi marah dan meminta agar wartawan menghapus foto diambil. Namun, permintaan itu ditolak rekan-rekan wartawan dan menegaskan akan tetap meliput aktivitas di gelanggang remaja. Para polisi dari Sabhara Polresta Pekanbaru langsung emosi dan mengejar wartawan,” ujar saksi, seperti dilansir VIVA.co.id, Sabtu (5/12/2015).
Korban Zuhdy Febryanto saat itu berada dekat gerbang langsung dikerubuti para polisi, kemudian memukuli dengan tongkat dan pentungan polisi di seluruh bagian tubuh, termasuk kepala, serta menginjak-injak tubuh korban.
Padahal, ketika itu korban dan kawan-kawan wartawan sudah memperlihatkan ID Card berupa kartu pers kepada sejumlah Sabhara yang bertugas di gerbang pintu masuk Gelanggang Remaja. Melihat korban terkapar, teman-teman wartawan lain langsung mencoba membantu menyelamatkan korban yang sudah terkapar dengan kondisi kepala mengucurkan darah. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Syafira.
“Jika tidak ditarik dan dilarikan oleh kawan-kawan wartawan, kondisi Zuhdy lebih semakin parah akibat dikeroyok puluhan Sabhara tersebut,” tambahnya.
Dengan kondisi bocor di bagian kepala, korban langsung dilarikan ke RS Syafira, Pekanbaru dan mendapat jahitan serta dilakukan CT Scan, diduga telah terjadi geger otak yang menimpa korban, Zuhdy Febryanto. Korban kini sedang dirawat di RS Syafira dan harus mendapat jahitan sebanyak dua serta rawat inap. (bay)