JAKARTA – Banyak hal terungkap dalam rekaman percakapan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, pengusaha minyak Reza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Salah satunya terkait adanya dana sebesar RP500 miliar dari Reza Chalid ke kubu Prabowo-Hatta di Pilres 2014 lalu.
Saat itu Novanto dan Reza berada di kubu Koalisi Merah Putih yang mengusung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dalam rekaman tersebut, Reza dan Novanto di antaranya menyinggung bantuan dana sebesar Rp 500 miliar yang telah mereka berikan ke pasangan Prabowo-Hatta.
Uang itu akhirnya ‘melayang’ karena pasangan Prabowo-Hatta kalah di Pilpres. Seolah menyesal, Reza pun sempat menyinggung dana tersebut saat bertemu dengan Maroef Sjamsoeddin.
“Padahal duit kalau dibagi dua pak, hepi Pak. 250 M (Rp 250 M) ke Jokowi JK, 250 M ke Prabowo-Hatta, kita duduk aja. Ke Singapura, main golf, aman. hahaha,” kata Reza Chalid yang dalam transkrip rekaman ditulis dengan kode MR.
Terkait rekaman itu, mantan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md membantah kalau dalam Pilpres 2014 kemarin ada dana Rp500 miliar tersebut yang masuk ke kubunya. Di sela-sela acara diskusi soal Pilkada Serentak di Picante Restaurant, kawasan SCBD, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12/2015), Mahfud mengaku tak pernah bertemu dengan Reza Chalid.
Dia juga memastikan dana Rp 500 M itu tak masuk ke panitia. “Gak mungkin masuk ke panitia kalau dana seperti itu. Itu kan dana gelap. Artinya tidak boleh sama undang-undang. Kalau dana seperti itu langsung dioperasikan, tidak masuk ke kas panitia,” papar Mahfud. (dtc/bay)