CIREBON – Maraknya kenakalan remaja yang dilakukan oleh kalangan pelajar bahkan hingga muncul korban jiwa, membawa Komite SMP Negeri 2 Ciledug berinisatif melakukan penyuluhan kepada siswa dengan mendatangkan pemateri dari lintas sektoral, Senin (12/8/2024). Bahkan dalam event tersebut juga dilakukan ikrar pelajar yang berisi 4 poin.
Ketua Komite SMPN 2 Ciledug Suharto dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya sengaja meminta waktu kepada sekolah untuk mendatangkan lintas instansi Muspika Ciledug untuk memberikan penyuluhan kepada siswa SMPN 2 Ciledug.
Hal itu dilakukan bukan untuk apa-apa namun sebagai wujud kepedulian komite terhadap para siswa di SMPN 2 Ciledug, terkait maraknya kenakalan remaja yang dilakulan oleh pelajar dan bahkan menimbulkan korban jiwa juga kenakalan lainnya. Padahal perbuatan tersebut sebenarnya sangat tidak panyas dilakukan anak-anak pelajar. Untuk itu, penyuluhan dilakukan agar tidak ada siswa yang terlibat kenakalan raja khususnya di lingkungan SMPN 2 Ciledug.
“Kami merasa miris melihat situasi saat ini banyaknya kejadian tawuran antar pelajar bahkan sampai korban jiwa melayang sia-sia,” ungkap Bang Ato, begitu Ia akrab disapa.
Senada juga disampaikan anggota Komite SMPN 2 Ciledug Edi Junaedi yang menyarankan agar SMPN2 Ciledug menggagas kegiatan ekstrakurikuler dan terprogram bagi para siswa. Kemudian juga harus ada peningkatan pengawasan super dimana ketika selesai jam sekolah siswa diserahkan penuh kepada orang tua. Mengingat beberapa kejadian banyak ditemukan kenakalan pelajar ditemukan setelah pulang sekolah jam pelajaran sekolah masih ada kontrol setelah jam sekolah mutlak orang tua, terkadang ketika kejadian saling menyalahkan ini tanggungjawab sekolah.
Dijelaskannya, kenakalan remaja lumrah tetapi jika sudah mengarah kriminalitas maka cyber sekolah harus berfungsi, usia remaja sangat suka konten kekerasan sering upload ke youtube, medsos maka cyber sekolah mampu mengendalikan, dalam hal ini pembina OSIS dimaksimalkan fungsinya.
Selain itu kami juga berharap agar Kerjasama dengan muspika ini dilaksanakan secara berkesinambungan secara bergilir untuk melakukan razia dan pengawasan terhadap pelajar khusunya pelajar di SMPN 2 Ciledug ini.
Danramil Ciledug Kapten CPL Suryanto yang disampaikan oleh Serda Karno pihaknya menyampaikan agar siswa-siswi SMPN 2 Ciledug untuk mengingat apa yang telah diikrarkan.Ada 4 poin ikrar pelajar yang disampaikan yaitu tidak akan melakukan penyalahgunaan narkoba, Tidak akan terlihat gank motor, Tidak akan terlibat tawuran antar pelajar atau kelompok lainnya, dan Tidak akan melakukan tindakan kriminal.
Menurutnya, usia SMP masih menjadi tanggungjawab orang tua sehingga harus berfikir sebelum melakukan tindakan kenakalan remaja karena akan melibatkan orang tua, minimal jangan membuat malu nama orang tua atas tindakan yang dilakukan, usia remaja yang memiliki energi full sebaiknya disalurkan ke hal yang tepat salah satunya mengikuti eskul di sekolah yang bisa menjadi prestasi mengangkat nama baik pribadi, orang tua dan sekolah.
Kepala SMPN 2 Ciledug Yunus mengapresiasi atas langkah yang dilakukan Komite Sekolah untuk melakukan penyuluhan kepada siswanya, karena menurutnya, bila yang menyampaikan himbauan, larangan ataupun nasehat kepad apara siswa akan ada pengaruh kepada siswa bila yang menyampaikan dari pihak luar sekolah.Selanjutnya juga menurutnya bahwa sekolah memiliki keterbatasan mata dan kaki untuk melakukan pengawasan kepada siswa, maka perlu adanya kerjasama antar instansi untuk saling membantu, terutama saat jam sekolah antara pukul 07.00 – 13.30 WIB bila tidak berada di lingkungan sekolah boleh saja tanyakan, untuk sama-sama saling melakukan pengawasan.
“Hasil lokakarya kemarin bersama ibu Kapolresta mengintruksikan jajarannya untuk keliling di jam sekolah, terkadang nongkrong dengan anak-anak tidak sekolah dan itu menjadi cikal bakal munculnya kenakalan remaja anak sekolah,” tandas Kepsek SMPN 2 Ciledug. (adv)