Home » Cirebon » Pilbup Cirebon Sepi, Faktor Finansial Diduga Jadi Pemicunya

Pilbup Cirebon Sepi, Faktor Finansial Diduga Jadi Pemicunya

Harus Ada Dana Rp 70 Miliar Baru Kemenangan di Depan Mata

CIREBON – Masyarakat Kabupaten Cirebon sampai saat ini masih bertanya-tanya, tentang calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung di Pilkada Kabupaten Cirebon bulan November tahun ini. Padahal, tinggal 15 hari lagi atau tepatnya tanggal 27 Agustus Bulan ini, KPU Kabupaten Cirebon membuka pendaftaran calon bupati dan wakil bupati.

Terkait hal itu, Dirut Firma Hukum Sandekala Trimurti, Zeki Mulyadi mengaku heran dengan dagelan politikus di Kabupaten Cirebon. Harusnya, di bulan Agustus atau minimal di pertengahan bulan ini sudah ada nama calon yang ditetapkan partai atau parpol koalisi. Namun, masyarakat dihadapkan pada kenyataan ketidak pastian.

“Masyarakat itu mau tau, siapa nama nama calon bupati cirebon yang sudah mendapatkan rekom. Tapi saya baca di setiap pemberitaan, hanya seputar masih memungkinkan semua parpol bergabung atau keluar koalisi. Nama calon saja masih banyak dan belum mengerucut,” ungkap Zeki, Minggu 11 Agustus 2024.

Zeki menduga, penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon, akan ada di injury time menjelang pendaftaran. Kemungkinannya, karena persoalan finansial yang dimiliki calon-calon yang masih sangat kurang. Dirinya berasumsi, biaya Pilkada Kabupaten Cirebon sangat mahal. Kalau saja ada calon atau pasangan yang punya duit Rp. 70 miliar, maka kemenangan di depan mata.

“Pertanyaannya, di Cirebon ada tidak yang punya duit Rp. 70 miliar, kan tidak ada. Kemungkinan ini yang masih menjadi pertimbangan dan hitungan parpol belum memunculkan nama pasangan calon,” ucap Zeki.

Hal senada dikatakan anggota komisioner  Komisi Informasi Daerah (KID) Kabupaten Cirebon, Angga Maradeka. Pihaknya sering ditanya masyarakat, tentang kepastian siapa sebetulnya nama nama bakal calon bupati dan wakil bupati cirebon. Padahal, kalau memang sudah ada nama atau koalisi yang terbangun dengan solid, tinggal di publish ke publik. Ini supaya, tidak menjadi tanda tanya di masyarakat.

“Mungkin tidak jauh dari persoalan kekuatan finansial calon calon yang akan diberikan rekom. Biaya Pilkada itu mahal dan tidak mungkin hanya mengandalkan elektabilitas. Terus, sejauh ini siapa sih calon yang punya elektabilitas tinggi, toh semuanya standar,” terang Angga.

Ia meminta, politikus di Kabupaten Cirebon tidak menentukan bakal calon di injury time. Nantinya, akan banyak presepsi negatif  dimasyarakat. Karena, pasti masyarakat menduganya ada deal-deal politik yang terkesan dipaksakan karena dikejar waktu.Imbasnya lanjut Angga, calon yang akan bertarung di Pilkada Kabupaten Cirebon malah kualitasnya dipertanyakan. Selain itu partai politik yang juga merupakan badan publik dapat juga mendorong keterbukaan informasi publik khususnya terkait Pilkada di November 2024 nanti.

“Semua masyarakat di Kabupaten Cirebon itu sepakat, punya bupati yang memiliki leader ship yang bagus. Mengerti banyak persoalan dan bisa mengambil kebijakan yang tepat. Yang menentukan, ya politisi sekarang yang sedang manggung,” terangnya.

Konstalasi Para Calon yang Tak Pasti

Seperti diketahui, 14 hari menjelang pendaftaran ke KPU, belum ada satu parpol atau koalisi parpol yang deal mengusung satu pasangan. PDIP yang bisa mengusung satu paket, malah seperti masih kebingungan mencari sosok pendamping untuk calon bupati Imron.Lalu koalisi KIM yaitu Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKB masih belum jelas. Apakah mengusung pasangan Ayu-Teguh atau Ayu-Abe yang nota bene Abe kabarnya mendapat rekomendasi dari PKB.

Disusul koalisi PKS-Nasdem yang digadang gadang mengusung pasangan Agus Kurniawan-Anwar Yasin. Muncul lagi pasangan Imron-Agus karena kabarnya, PDIP sudah deal dengan Nasdem. Sementara PKS diduga mengikuti arah Nasdem dan akan mendukung PDIP.  

Muncul kembali poros baru yaitu pasangan Abe-Luthfi yang kabarnya bila ini terjadi, maka PKB akan keluar dari koalisi KIM untuk mengambil parpol lainnya.Intinya, sampai saat ini Pilkada Kabupaten Cirebon masih sangat dinamis. Persoalan kekuatan finansial masing-masing calon yang akan maju menjadi pertimbangan parpol-parpol pengusung. Kemungkinan, prediksi mengusung pasangan di injury time, rupanya bakal semakin nyata. (red/tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*