Tinggal di Gembongan Mekar, Siswi SMP Tewas Tertabrak KA di Dompyong Wetan

CIREBON – Nasib naas menimpa Puspa Wulan Firidia (13 tahun) seorang pelajar SMP asal Kota Bekasi yang tinggal di Desa Gembongan Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon. Gadis belia itu harus meregang nyawa sesaat setelah tertemper kereta api barang pada Minggu, 10 Maret 2024 sekitar pukul 06.00 pagi di rel KA Desa Dompyong Wetan, Kec Gebang, Kab Cirebon.

Kepada wartawan JP, Kapolsek Gebang AKP Wawan Hermawan SH, Minggu sore mengatakan, bahwa insiden tersebut awalnya dilaporkan oleh salah seorang warga yang juga saksi bernama Rasta Ade Saputra.

“Minggu pagi sekitar jam 06.07 WIB saksi Sdr. Rasta mendapatkan laporan dari Daop III Kota Cirebon yang memberitahukan bahwa ada seorang perempuan yang tertemper kereta api barang 2529 Ronggo Cargo. Selanjutnya saksi bersama dengan saksi lain yakni Wais dan Rudi mengecek ke lokasi kejadian dan mendapatkan mayat berjenis kelamin perempuan,” ungkapnya.

Tak lama berselang, kemudian diketahui bahwa korban tersebut bernama Puspa Wulan Fridia warga Bekasi yang berdomisili di Desa Gembongan Mekar, Kec Babakan, Kab Cirebon.

Gadis kelahiran 27 Oktober 2010 itu beralamat di Duku No. 11A Seroja RT 001 RW 005 Kelurahan Harapanjaya, Kota Bekasi – Jawa Barat. Namun sudah cukup lama berdomisili di Desa Gembongan Mekar.

Sesaat setelah kejadian, tubuh korban tergeletak di samping jalur kereta api Km 198+9 Jembatan 973 dalam kondsi meninggal dunia.

“Selanjutnya saksi melaporkan penemuan mayat tersebut ke pihak Polsek Gebang dan kemudian petugas dari Polsek Gebang mengevakuasi mayat tersebut ke RSUD Waled,” tandasnya.

Sementara itu, sejumlah tindakan yang telah dilakukan Polsek Gebang dalam melaksanakan tugasnya yakni menerima laporan, cek TKP, mencari keterangan saksi, membawa korban ke RSUD Waled, mencari informasi identitas korban, dan melaporkan kepada pimpinan dalam hal ini Kapolresta Cirebon. (jay/crd)

Baca berita selanjutnya, klik: Wulan