Cepat Tanggap! Pasca Berita Kenakalan Siswa, Kepsek SMPN 1 Pabuaran Lakukan Ini

CIREBON – Berbuat baik tak harus berisik. Kutipan itu kiranya tepat ditujukan untuk Kepala SMPN 1 Pabuaran, Wawan Irwanto, S.Pd. Bagaimana tidak, pasca pemberitaan miring yang sebelumnya mencuat di media terkait informasi kenakalan siswa, disikapinya dengan positif dan kerja nyata. Kepsek juga langsung melakukan berbagai langkah strategis baik secara intern maupun ekstern yakni berkoordinasi langsung dengan lintas sektoral seperti Pemerintah Kecamatan Pabuaran dan Polsek Pabuaran.

Sabtu (16/9/2023), Tim JP mendatangi SMPN 1 Pabuaran guna mendalami langkah-langkah apa yang telah dilakukan pihak sekolah dalam menyikapi permasalahan kenakalan siswa di sekolah yang dimpimpinnya itu. Didampingi sejumlah guru, Kepsek SMPN 1 Pabuaran menceritakan secara rinci terkait langkah-langkah yang telah dilakukan. Kepsek juga menganalisa, kenakalan siswa ini biasanya terjadi di jeda-jeda para siswa luput dari pengawasan guru juga orang tua, misalnya di jam-jam usai pulang sekolah.  

“Saya langsung bertindak. Di internal, kita melakukan rapat dengan jajaran guru dan wali kelas guna membahas informasi yang kemarin beredar terkait adanya tempat favorit untuk para siswa bolos dan melakukan kenakalan. Saya sampaikan kepada para guru, kita harus introspeksi diri. Media telah melakukan tugasnya sebagai sosial kontrol. Itu menunjukkan media tersebut tanggap dan kita harus menyikapi ini dengan positif. Sekali lagi, jadikan ini bahan introspeksi dan wujud kepedulian bersama. Disamping itu, kami juga sudah berkoordinasi langsung dengan Pak Camat terkait langkah-langkah preventif dan preemtif yang harus dilakukan. Namun berkaitan dengan langkah penertiban tempat yang dimaksud, jelas itu di luar kewenangan kami,” ungkapnya.

Wawan menjelaskan, pendidikan sejatinya bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, melainkan perlu adanya peran dari orang tua saat anak berada di luar jam sekolah. Secara prosedural, SMPN 1 Pabuaran telah melakukan beberapa langkah antisipasi guna mencegah kenakalan siswa seperti bolos, merokok, dan hal-hal negatif lainnya terjadi, seperti melalui absensi dan peran guru piket.

“Kita memberlakukan tiga ring pengamanan yakni melalui guru piket, guru kelas, dan absensi. Secara interen, kita juga melakukan serangkaian tahapan kontrol. Jika selama tiga hari berturut-turut siswa tidak hadir tanpa keterangan, kita akan panggil orang tuanya. Jika sampai tiga kali pemanggilan orang tua tidak datang, guru dan wali kelas saya minta untuk datang ke rumah siswa yang bersangkutan. Itu sebagai bentuk kepedulian kami terhadap pendidikan dan masa depan anak-anak kita tentunya,” terang Kepsek SMPN 1 Pabuaran.

Sementara itu, di sisi pembentukan karakter, pihak sekolah juga memiliki sejumlah program unggulan salah satunya yakni program sambut siswa. “Program sambut siswa ini telah berlangsung sejak tahun 2020. Saya tekankan kepada para guru, datanglah sebelum anak-anak datang. Dengan demikian orang tua akan merasa jauh lebih tenang menitipkan anaknya di sekolah, karena menyaksikan langsung siswa kami disambut oleh guru-guru dengan cium tangan dan mengusap kepala mereka,” ulas Kepsek yang membawa perubahan signifikan di SMPN 1 Pabuaran ini.

“Ada juga pembinaan ke arah pembentukan Ahlak seperti sholat dzuhur berjamaah, pada hari Jumat kita Yasinan bersama, dan di Hari Sabtu kita isi dengan membaca atau menyimak cerita inspiratif. Semua program itu termasuk dalam intrakulikuler. Kami juga memiliki beberapa kegiatan ekstrakulikuler unggulan, yang cukup antusias diikuti para siswa. Kegiatan ekstrakulikuler juga sebagai langkah antisipasi terjadinya kenakalan atau hal-hal negatif di luar jam sekolah,” pungkas Wawan Irwanto. (jay/crd)