CIREBON – Sesosk mayat ditemukan tergeletak berlumuran darah di area persawahan Blok Kebon Tebu, Desa Tanjunganom, Kecamatan Paselaman, Kabupaten Cirebon, Rabu (29/6/2022) pagi. Diketahui, mayat tersebut bernama Tarno yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Hal ini menurut penuturan salah seorang warga yang mengaku berpapasan dengan seseorang yang diduga pelaku. Terduga pelaku bahkan mengatakan padanya bahwa Ia baru saja membunuh orang. “Kemudian pelaku juga berpaspasan lagi dengan orang yang mau ke sawah. Dia bilang ke saya habis bunuh orang. Begitu kata si pelaku,” ungkap warga tersebut.
Diduga pelaku merupakan salah satu pegawai sebuah yayasan YPGB yang berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sontak, dengan adanya peristiwa tersebut warga Desa Tanjunganom ramai-ramai menggeruduk yayasan tersebut dan mendesak untuk segera dilakukan penutupan.
Penemuan mayat yang berjung pada dugaan kasus pembunuhan itu terungkap karena pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka. Atas kejadian itu, puluhan warga Blok Karoya Desa Tanjunganom menggelar aksi demontrasi menuntut penutupan salah satu oknum pegawai yayasan di blok tersebut. “Jadi pelaku ini membunuh Pak Tarno ketika pak Tarno berangkat mencari kayu di hutan. Tepatnya saat Pak Tarno ada di kebun tebu, pelaku menyerang Pak Tarno,” kata warga setempat bernama Tamjid.
Warga kemudian melakukan pencarian terhadap M, seseorang yang diduga pelaku pembunuhan tersebut. Namun, tidak kini belum diketahui apa yang melatarbelakangi peristiwa pembunuhan itu. Pasca kejadian tersebut juga sempat viral di media sosial saat warga mendatangi M. Mereka sempat terlibat adu mulut. Kemudian, warga melakukan aksi unjuk rasa menuntut agar yayasan tersebut dibubarkan.
Sementara itu, Kapolsek Waled, AKP Nani saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kasus tersebut ditangani langsung oleh Polresta Cirebon. “Wawancaranya sama Kasatreskrim saja, karena kewenangannya ada di Polres,” singkatnya. (red/crd)