CIREBON – Pasca pemberitaan mangkraknya pembangunan pasar modern Losari Kidul di Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, yang diduga ditinggalkan oleh pengembangnya kini kembali menghangat. Menurut investigasi Tim redaksi Jabar Publisher ke sejumlah pihak, termasuk para pedagang di pasar yang kini menempati lokasi pasar darurat, didapatkan info saat ini muncul pro dan kontra terkait pembangunan pasar yakni kubu yang pro terhadap kelanjutan pembangunan pasar, juga kubu yang kontra alias berharap pasar tetap mangkrak karena sudah nyaman menempati lokasi saat ini.
DM salah seorang pedagang yang menempati pasar darurat berharap agar pembangunan segera dituntaskan pasalnya ia sampai menjual mobilnya guna melunasi DP dan cicilan kios di Pasar Baru Losari Kidul nanti. Lain halnya dengan penuturan pedagang yang menempati pasar darurat lainnya, ia justru berharap pembangunan pasar tak perlu buru buru dituntaskan, pasalnya tempat yang kini ia tempati sudah PeWe alias sudah nyaman.
“Udah nyaman di sini kang, pembeli sudah pada tahu posisi saya berjualan. Yang bikin ruwet justru pedagang-pedagang liar yang berjualan menghalangi jalan diantara sekat-sekat kios pasar darurat. Kalau keluhan lain sementara ini gak ada,” ungkap pedagang.
Menurut narsum, pro dan kontra tersebut lah yang memicu kurang greget-nya para pedagang untuk melakukan upaya khusus seperti halnya menggelar aksi ke kantor desa atau di lokasi pembangunan pasar seperti yang sempat diberitakan sebelumnya. “Ya karena diantara pedagang sendiri tidak kompak, makannya waktu akhir tahun itu nggak jadi demo,” ujar salah seorang pedagang di pasar darurat.
Sementara itu dari Pantuan JP di jalur Pantura dekat lokasi pembangunan pasar tampak pasar masih minim aktivitas. Namun ada pemandangan yang beda di bagian bagian depan lokasi pembangunan pasar yakni dengan munculnya sebuah bangunan mirip dengan kantor pemasaran PT Dwi Karya Prima Jaya yang berada di jalan baru. Sementara itu ketika JP bertanya kepada IF, warga sekitar menyatakan bahwa hingga kini masih belum ada progres pembangunan sejak beberapa bulan lalu. “Masih sepi, belum ada aktifitas ayng berarti kang,” ujarnya.
Terkait kabar tersebut Tim JP pun melakukan konfirmasi kepada Ghofar Ismail selaku Kuwu Losari Kidul melalui WhatsApp. Namun ketika dihubungi baik melalui pesan dan melalui dering telepon, Kuwu Losari Kidul tidak menjawab dan tidak memberikan klarifikasi apapun terkait progres terakhir pembangunan pasar. Namun keesokan harinya setelah konfirmasi sang kuwu justru meninjau lokasi pembangunan pasar. Namun muncul kabar juga bahwa pengembang yang akan melanjutkan pembangunan pasar modern tersebut kini berganti alias bukan orang yang ketika pertama kali menggarap pembangunan pasar. (adi/crd)