Home » Cirebon » Direktur Baru RSUD Waled Langsung Tancap Gas, 2022 Optimalkan Layanan Digital

Direktur Baru RSUD Waled Langsung Tancap Gas, 2022 Optimalkan Layanan Digital

CIREBON – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled Kabupaten Cirebon akan membangun jejaring internasional untuk meningkatkan mutu serta layanan kesehatan kepada masyarakat. Pasalnya, tidak sedikit warga yang melakukan perawatan di luar negeri dan kembali ke Cirebon untuk menjalani pengobatan lanjutan sesuai dengan rujukan.

Tak hanya itu, Direktur RSUD Waled yang baru saja dilantik, dr. H. Mohamad Luthfi, juga mengambil terobosan baru, dengan melakukan perubahan sistem pelayanan yang lebih baik, yakni  dengan melakukan digitalisasi manajemen dan pelayanan. Luthfi mengungkapkan, RSUD Waled di bawah kepemimpinannya akan menginisiasi digitalisasi di bidang manajemen dan pelayanan.

“Banyak kasus warga berobat ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura yang kembali dirujuk ke daerah asal. Untuk itu RSUD Waled mempersiapkan jejaring luar negeri guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terlebih sebagai rumah sakit di wilayah perbatasan tidak sedikit juga pasien dari Jawa Tengah dan Kuningan yang datang untuk menjalani perawatan di sini,” ungkap Direktur RSUD Waled.

Pihaknya juga kita akan mengoptimalkan rebranding RSUD Waled sebagai Rumah Sakit plat merah dengan memperkuat sektor layanan kesehatan, sebab sering kali muncul keluhan dari masyarakat mengenai layanan di rumah sakit. Terkait hal ini RSUD Waled tengah mempersiapkan mekanisme untuk meningkatkan layanan kesehatan agar dokter spesialis bisa berkunjung mendatangi pasien tanpa harus pasien yang pergi keluar kota.

Dijelaskan Luthfi, jika program digitalisasi ini sudah berjalan maka selanjutnya bisa mengembangkan lagi untuk melakukan pelayaran digital seperti operasi robotik ataupun operasi dari jarak jauh. Program lainnya adalah membuat jejaring dengan berbagai sentra pendidikan dan pelayanan di rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan pusat. 

“Sehingga nantinya dilakukan pemetaan, mana SDM yang belum punya dan mana pelayanan kesehatan yang belum ada. Di Wilayah III Cirebon nanti kita bisa bekerja sama bukan pasiennya yang dirujuk tetapi tenaga ahlinya yang datang ke RSUD Waled,” paparnya. Ia menyakini program ini akan mendekatkan rumah sakit kepada masyarakat. “Ke depannya  mungkin kalau sudah berjalan kita akan bisa menjadi rumah sakit rujukan regional dan rumah sakit rujukan perbatasan karena akses pelayanannya mudah dan pelayanan sudah optimal,” tegasnya.

Khusus terkait jejaring RS di luar negeri pihaknya mengaku saat ini sudah memiliki fasilitasnya. “Kalau kita sudah memiliki fasilitas seperti itu, nanti bisa dirujuk kembali ke pelayanan di Indonesia khususnya di Cirebon. Upaya awalnya adalah akan mempercepat proses penyempurnaan IT RSUD Waled, kemudian konsultan IT ini akan ditemukan dengan beberapa elemen rumah sakit dari mulai manajemen rumah sakit, dokter spesialis, apa saja yang dibutuhkan untuk pelayanan dan manajemen di rumah sakit untuk dimasukan ke sistem dan kalau sudah siap maka baru mulai bergerak.  “Kita akan mengoptimalkan melakukan rebranding rumah sakit supaya persepsi masyarakat tentang pelayanan baik, karena kita memiliki potensi dari sisi SDM, fasilitas kesehatan yang tidak kalah dengan fasilitas yang ada di rumah sakit lain,” ulas Luthfi. (red/adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*