CIREBON – Janji perusahaan proyek PT Longrich Indonesia yang ada di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, yang akan membangunkan saluran irigasi baru ternyata hingga saat ini belum juga direalisasi. Akibatnya, lahan milik petani terendam air.
Salah seorang petani yang menjadi korban Akibat keberadaan proyek pembangunan PT Longrich Indonesia, Osle, warga Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Rabu (25/8) mengungkapkan, tanah lahan pertanian garapannya yang berada di sebelah selatan proyek pembangunan PT longrich Indonesia seluas kurang lebih 7.000 meter terdapat saluran irigasi di tengah-tengah lahan garapannya akan tetapi semenjak tahun 2019, saat proyek pembangunan PT Longrich Indonesia dimulai saluran tersebut terputus oleh tembok keliling milik PT longrich Indonesia akibatnya air saluran irigasi tidak bisa mengalir dan menggenangi areal lahan pertaniannya.
“Janjinya akan dibuatkan saluran baru agar saluran irigasi tersebut bisa kembali fungsi akan tetapi janji tersebut belum dibuatkan sehingga air irigasi masuk ke lahan tanaman saya,” ungkap dia.
Menurut Osle, janji pihak PT longrich Indonesia tersebut disampaikan langsung kepada para petani dari 3 desa sekitar proyek pembangunan PT longrich di Indonesia dan disaksikan juga oleh aparat desa dan muspika bahwa dengan pelaksanaan pembangunan PT longrich Indonesia yang memutus saluran irigasi tersebut pihaknya akan membuatkan saluran irigasi baru agar air irigasi tetap bisa mengalir untuk memenuhi kebutuhan air areal sawah yang ada di sebelah utara perusahaan PT longrich Indonesia. Akan tetapi nasib saluran irigasi yang ada di lahan miliknya belum juga dilakukan penggantian atau pembuatan saluran irigasi alternatif dirinya hanya pasrah dan nasib lahan pertaniannya selalu terendam air.
“Beberapa tahun lalu, pernah sekali pihak perusahaan telah memberikan ganti rugi karena tanamannya terendam air, “paparnya. Dengan kondisi lahan sawah garapannya tersebut yang selalu terendam air meskipun di musim kemarau dirinya hanya memanfaatkan lahan yang masih bisa untuk ditanami itupun dilakukan ketika musim kemarau karena kalau saat musim hujan, air yang mengalir dari saluran irigasi semua tumpah ke areal lahan garapannya ditambah lagi air hujan sehingga lahan pertanian garapannya tersebut tidak bisa ditanami apapun karena air yang menggenangi areal lahan pertanian garapannya tersebut tidak bisa mengalir keluar dari area lahannya karena tidak ada saluran irigasi pembuangannya, nasib serupa juga dirasakan para petani yang memiliki lahan di sebelah selatan area lahan garapannya. “Seharusnya PT longrich Indonesia mendahulukan pembangunan saluran irigasi ini, agar lahan garapan saya bisa kembali normal ditanam,”harapnya.
Sementara itu, Perwakilan PT Longrich Indonesia, Herlambang, saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa rencana pembangunan saluran irigasi yang dimaksud sudah dalam tahap perencanaan. Dan saat ini ini sedang dilakukan pengukuran dan perencanaan biaya pembangunan dan bila semua sudah siap Maka proses pelaksanaan pembangunan saluran irigasi yang dimaksud tersebut segera untuk dibangun.
“PT longrich Indonesia secara bertahap sedang merealisasikan beberapa janji yang yang sempat disampaikan di awal rencana pembangunan untuk saluran irigasi yang dimaksud saat ini sudah dalam proses perencanaan mudah-mudahan secepatnya bisa segera direalisasikan,” tandas Herlambang. (crd)