Home » Cirebon » LSM KOMPAK: Puluhan Pekerja Positif Covid, Kenapa Pemkab Tak Stop Proyek PLTU Cirebon?

LSM KOMPAK: Puluhan Pekerja Positif Covid, Kenapa Pemkab Tak Stop Proyek PLTU Cirebon?

CIREBON – LSM KOMPAK Kabupaten Cirebon mengkritisi Pemkab Cirebon terkait proyek atau pekerjaan di PLTU Kab Cirebon yang terletak di Desa Kanci, Kec Astana Japura, Kab Cirebon yang tetap dilanjut meskipun telah ditemukan fakta bahwa puluhan pekerja di sana dinyatakan positif covid 19. Demikian disampaikan Sudarto, selaku Ketua Umum LSM KOMPAK Cirebon kepada JP, Senin (16/11/2020).

“Puluhan pekerja di PT. Hyundai yang tengah menggarap proyek PLTU Cirebon dinyatakan positif Covid-19. Namun proyek tersebut tetap berjalan. Sehingga muncul kesan dinas terkait yakni Dinkes Kab Cirebon dibawah naungan Pemkab Cirebon, telah melakukan pembiaran dan tidak melakukan tindakan tegas dengan menutup sementara proyek PLTU 2 di Desa Kanci, Kecamatan Asatanajapura, Kabupaten Cirebon itu,” ungkapnya.

Pemilik akun Facebook Darto Qigede Cirtim ini juga menyayangkan adanya penyikapan yang berbeda antara proyek pemerintah dengan sektor lainnya seperti Pendidikan, Pariwisata, Sosial, Kemasyarakatan, dan lainnya. “Mana tindakan tegas Dinas Kesehatan atau Pemkab Cirebon? Padahal ketika ada yang terkena Covid-19 di pasar tradisional atau tempat sarana ibadah misalnya, mereka langsung melakukan PSBB atau menutup tempat tersebut. Di puskesmas dan di sekolah juga demikian, langsung dihentikan semua aktifitasnya. Tapi kenapa di PLTU 2 Cirebon meski ada banyak pekerja yang positif Covid, di PT Hyundai sebanyak 69 orang dan diduga di PT. Thosiba juga ada dua orang positif, tapi dibiarkan saja. Dimana rasa keadilan dan ketegasan pemerintah? Harusnya stop dulu dong, meski sifatnya sementara sampai situasinya kembali steril dan para pekerjanya kembali sembuh,” tandasnya.

Ia juga menduga Pemkab Cirebon sengaja menutupi terkait data jumlah pekerja yang positif Covid 19 di PLTU Cirebon. “Perlu diluruskan ke Kadinkes Kabupaten Cirebon, bahwa yang diduga positif corona itu bukan di PLTU 1 tapi di PLTU 2. Jumlahnya sebanyak 69 orang bukan 28 orang, kami punya datanya berikut nama-nama para pekerjanya. Kalau memang ini tidak ditanggapi atau Pemkab tetap membiarkan pekerjaan terus berjalan serta tidak melakukan PSBB atau menutupnya, maka kami akan melakukan unjuk rasa dalam jumlah besar,” tegas Darto.

Sementara itu, Kadinkes Kab Cirebon Enny Suhaeni saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp terkait masalah di atas, tidak memberikan jawaban hingga berita ini diturunkan, Senin siang. Begitu juga dengan Head of Communication Cirebon Power Yuda Panjaitan saat ditelepon wartawan JP untuk melakukan konfirmasi sekitar pukul 13:30 tidak diangkat. Padahal wartawan sudah meneleponnya dua kali.

Diberitakan JP sebelumnya, sebanyak 28 pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon terkonfirmasi positif COVID-19 alias Corona. Kendati demikian PT Cirebon Power selaku operator PLTU Cirebon operasional pembangkit tetap berjalan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni mengatakan kejadian kemunculan kluster PLTU Cirebon. Penyebaran COVID-19 di lingkungan PLTU Cirebon itu berawal dari adanya pekerja yang mengeluhkan gangguan pada indra penciumannya.

“Kemudian atas laporan itu, karyawan yang dinyatakan suspek ini untuk WFH. Kemudian direkomendasikan untuk melakukan tes usap atau swab. Hasilnya positif,” kata Enny melalui pesan singkatnya, Minggu (15/11/2020). Setelah mengetahui adanya pekerja yang positif COVID-19, pihak PLTU Cirebon langsung melakukan tracing terhadap sejumlah pekerja lainnya yang sempat kontak erat dengan pasien. “Pada Jumat (6/11) perusahaan memutuskan untuk melakukan tes usap kepada seluruh pekerja yang ada di area PLTU Cirebon Unit 1, dilanjutkan hingga 12 November. Hasilnya 28 orang dinyatakan positif,” kata Enny.

Lebih lanjut, Enny menyebutkan pada Jumat (13/11) PLTU Cirebon kembali melakukan swab massal terhadap pekerjanya. Hasilnya, dua orang yang sebelumnya dinyatakan positif berhasil sembuh. “Jumat kemarin yang aktifnya 26 orang. Langkah selanjutnya perusahaan akan melakukan isolasi mandiri di tempat khusus untuk para pekerja yang terkonfirmasi positif,” kata Enny.

Sementara itu, Head of Communication Cirebon Power Yuda Panjaitan mengatakan kemunculan kluster PLTU Cirebon tak berdampak pada aktivitas perusahaan. “Seluruh karyawan di PLTU Unit 1 sudah menjalani PCR test. Saat ini karyawan yang bekerja menjalani work form home (WFH) sepenuhnya. Operasional pembangkit tetap berjalan, karena setiap unit kerja sudah melakukan pembagian tim. Sistem kerja bergantian untuk meminimalisir kontak,” kata Yuda.

Yuda mengatakan kemunculan kluster PLTU Cirebon menjadi pengalaman berharga. Pihaknya telah memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan PLTU Cirebon. “Cirebon Power berkomitmen penuh untuk menaati protokol penanganan COVID-19 sesuai standar yang ditetapkan pemerintah, dan terus berkoordinasi dengan otoritas kesehatan setempat,” katanya. Sekadar diketahui, hingga saat ini jumlah pasien positif COVID-19 di Cirebon mencapai 1.614 kasus. Sebanyak 507 pasien masih menjalani perawatan. 101 pasien meninggal, dan 1.006 berhasil sembuh. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*