Heboh Pendirian Tower Selular di Blok Kaplingan Dompyong Wetan, Kenapa yaa?

CIREBON – Pekan ini, kawasan Desa Dompyong Wetan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, heboh dengan rencana Pendirian Tower milik PT. Telkomsel.

Sejumlah keluhan dari warga setempat pun bermunculan termasuk laporan dari salah narasumber warga kepada redaksi JP Jumat (17/7/2020). Dalam laporan tersebut warga menyampaikan bahwa dirinya merasa keberatan dengan rencana pembangunan Tower itu dikarenakan dampak radiasi yang mungkin terjadi. Warga juga menjelaskan bahwa pihaknya merasa belum diberikan sosialisasi terkait pendirian tower itu.

Proyek tower yang berada di Dompyong Wetan ternyata legalitas perjanjiannya belum selesai tapi sudah dikerjakan. Terus masyarakat di sekitar kurang setuju karena tidak adanya musyawarah,” ujar sumber JP.

Sementara itu, Kuwu Dompyong Wetan, Warna S.Pd saat ditemui JP di Kantor Desa Dompyong Wetan menjelaskan bahwa terkait perizinan pihaknya sudah menyerahkan kepada Telkomsel untuk mengurusnya. Pihak desa hanya sebatas memperjuangkan kompensasi warganya saja.

“Kami sudah beberapa kali melakukan musyawarah dengan warga setempat khususnya warga yang berada di dekat lokasi pendirian tower tersebut. Di mana Tower itu berdiri di sebuah lahan milik warga bernama H. Yusuf. Jadi tower itu ditanah milik warga, bukan di tanah desa,” terangnya.

Sementara itu, terkait kompensasi pihak Telkomsel yang sudah memberikannya kepada warga Dompyong Wetan blok Kaplingan yang jaraknya radius 50 meter dari lokasi tower itu. “Disitu ada sekitar delapan rumah yang terkena dampak. Mereka sudah setuju dan sudah mendapatkan kompensasi,” ujarnya.

Pihaknya juga sempat ditanyakan oleh Muspika terkait pendirian tower tersebut. Dan Kuwu Dompyong kembali menjelaskan alur yang sebenarnya. “Ada orang 12 yang kena dampak disitu. Sudah beberapa kali melakukan pertemuan, sekitar tiga kali pertemuan. Untuk kompensasi di lingkungan itu sudah dikasih semua. Kaŕena bilamana warga tidak setuju juga, saya tidak akan mengizinkan,” pungkasnya. (tim/jp)